- BI Yakin GPN Tidak Matikan Bisnis Master Card Cs
- Penguatan Program CSR, Semen Gresik Gelar Silaturahmi Bersama OKP
- Gunakan Beton Cepat Kering, SIG Garap Perbaikan 14 Koridor Jalur Bus TransJakarta
Baca Juga
Hingga menjelang akhir tahun 2023, pupuk bersubsidi di Kabupaten Rembang belum bisa terserap 100 persen. Dari kuota 22 Ribu ton pupuk Urea, sampai saat ini dikalkulasikan telah terserap 18.700 Ton atau sekira 85 persen.
Kepala Dinas Pertanian Dan Pangan (Dintanpan) Rembang, Agus Iwan Haswanto mengatakan pupuk yang belum terserap sebanyak 3.300 ton tersebut akan hangus, jika sampai akhir bulan Desember 2023 belum ditebus dan tidak bisa diakumulasi dengan kuota tahun depan.
“Kemarin kami minta bantuan petugas kami termasuk PI, distributor bagaimana bisa membantu menyerap cadangan pupuk di Masa Tanam 1,”jelas Iwan Haswanto, Rabu (27/12).
Ia menjelaskan, jika masih ada sisa, ia khawatir kuota pupuk bersubsidi tahun 2024 bagi Kabupaten Rembang akan dikurangi.
Upaya yang dilakukan untuk penebusan lebih cepat melalui Kartu Tani atau pakai Kartu Tanda Penduduk (KTP). Karena Kementerian Pertanian sudah mengizinkan penggunaan KTP untuk penebusan.
Sedangkan untuk pupuk jenis NPK dari alokasi 20 ribu ton, terserap 17 ribu ton, sehingga masih ada sisa 3 ribu ton.
“Ini dilematis. Karena satu sisi di luar banyak kabar petani kekurangan pupuk. Tetapi ada pupuk yang belum ditebus. Hampir totalnya 6.300 ton,” ujarnya.
Agus Iwan berharap kepada kelompok tani agar di sisa waktu beberapa hari ini, untuk mengejar anggotanya yang belum menebus pupuk.
- Kinerja Positif, Bank Sukoharjo Bukukan Aset Rp138,5 Miliar
- Kompetitor Adalah Tolok Ukur UKM Mengembangkan Produk
- Bapera Batang Bukukan Laba Rp1,12 miliar Jelang Akhir 2021