Dishub Targetkan Tahun Ini Pendapatan Parkir Naik 2 Kali Lipat

Dinas Perhubungan Kota Semarang manergetkan pendapatan bidang parkir pada tahun 2022 ini bisa meningkat hingga dua kali lipat dibanding tahun 2021.


Kepala Dinas Perhubungan Kota Semarang, Endro P. Martanto melalui Kepala Bidang Parkir Dishub Kota Semarang, Joko Santosa mengatakan jika pendapatan parkir tahun 2021 mencapai Rp 1,8 milyar. Pada tahun ini pihaknya menargetkan pendapatan parkir bisa mencapai Rp 3,4 milyar.

Hingga saat ini pendapatan parkir yang masuk baru menyentuh angka Rp 1 milyar. Upaya yang dilakukan Dishub sendiri adalah terus melakukan penambahan titik parkir elektronik yang ada di Kota Semarang.

Mulai Senin (13/6) akan ditambah lagi 70 titik parkir elektronik di sepanjang Jalan Dr. Cipto sampai Peterongan Jomblang, seputar Stadion Diponegoro, Jalan Wonodri, Jalan Arif Rahman Hakim, sehingga total parkir elektronik akan menjadi 340 titik atau sekitar 30 persen wilayah Kota Semarang.

“Sejauh ini angkanya baru mendekati Rp 1 miliar tapi kami targetkan bulan Agustus 60 persen wilayah  Kota Semarang sudah menggunakan parkir elektronik semua sehingga di triwulan terakhir kita sudah bisa pantau terus,” kata Joko kepada RMOLJateng, usai memberikan pelatihan kepada juru parkir (jukir) di Balai Kelurahan Brumbungan, Semarang Tengah, Rabu (8/6).

Joko mengakui semenjak adanya parkir elektronik diawal Tahun 2022, pendapatan parkir di Kota Semarang terus merangkak naik. Meski demikian di tiap titiknya memiliki perbedaan pendapatan tergantung dari kondisi cuaca atau banyak sedikitnya pertokoan yang buka. Joko mengaku ada titik yang pendapatan parkirnya meningkat hingga 100 persen namun ada juga beberapa titik yang meningkat hanya 50 persen saja.

“Peningkatan pendapatan memang relatif sangat tinggi karena kalau dulu yang konvensional jukir harus setor tapi ada yang males atau jauh. Tapi kalau sekarang kan langsung masuk rekening maka otomatis akan langsung masuk semua ke Pemkot,” jelasnya.

Disinggung tentang kendala yang dihadapi masyarkat saat penerapan parkir elektronik, Joko mengaku justru masyarakatlah yang banyak meminta untuk bisa diberlakukan parkir elektronik disemua titik yang ada di Kota Semarang.

“Ya tapi kan kami harus mempersiapkan segala prasarananya seperti rambu, mempersiapkan jukir hingga pengawas jadi baru tiap dua minggu sekali kita lakukan penambahan titik,” bebernya.

Terkait dengan kendala yang dialami juru parkir (jukir), Joko mengatakan saat ini pelatihan bagi para jukir yang akan menerapkan parkir elektronik terbilang lebih cepat. Ia mengakui saat ini jukir lebih cepat beradaptasi untuk menggunakan aplikasi prkir elektronik ini.

“Rata-rata saat jukir belum membuka aplikasinya mereka memang bingung rapi begitu sudah dibuka mereka cepat memahaminya bahkan yang sekarang ini pelatihan 70 orang tidak sampai 1 jam sudah selesai, artinya gagap teknologi awal itu pasti ada tapi sistem kita kan mudah jadi cepat menyesuaikan,” terangnya.