DKK Semarang Lakukan Screening Semua Sekolah yang Menggelar PTM

Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Kota Semarang sudah berjalan hampir dua minggu. Meski semua sekolahan yang membuka PTM telah melakukannya dengan protokol kesehatan yang sangat ketat, namun Dinas Kesehatan Kota Semarang tidak mau mengambil resiko jika terdapat kasus baru di sekolahan.


Dalam sepekan, DKK Semarang melakukan evaluasi dengan cara menscreening secara acak guru dan siswa di semua sekolahan yang menggelar PTM. Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, M. Abdul Hakam mengatakan jika hal ini dilakukan sebagai upaya pencegahan penularan Covid-19 yang ada di lingkungan sekolah.

"Sejauh ini para guru dan murid kita sampling hasilnya negatif, minggu ini sekolahan kita sasar, minggu depan kita rubah kita ke pasar, minggu depan lagi perkantoran, selanjutnya ke tempat umum semua kita sasar," kata Hakam saat ditemui di kantor dinasnya, Jumat (10/9).

Dalam setiap sekolah dilakukan sampling sebanyak 10 orang guru dan 10 orang siswa. Hakam menyebut sampling ini dilakukan karena baik guru dan siswa tetap memiliki resiko untuk terpapar Covid-19 meskipun sudah dilakukan vaksinasi.

"Walaupun sudah dilakukan vaksinasi kalau prokesnya jelek pasti akan terpapar, makanya kita lakukan screening dulu supaya ketahuan dan jika ada yang terpapar langsung kita lakukan karantina sebelum menyebar," jelasnya.

Tim screening pada setiap sekolah dilakukan oleh tiap-tiap Puskesmas yang ada di kota Semarang yang berada dalam wilayah kerjanya. 

"Screening ini adalah salah satu bentuk evaluasi kita di samping prokes yang ditetapkan oleh sekolah, kami sebagai regulator kesehatan di tingkat kota kita sampling semua sekolah baik SD, SMP hingga SMA," bebernya.

Nantinya, jika terjadi satu kasus di dalam sekolah, lanjut Hakam, maka Dinkes akan langsung melakukan tracing pada 10-15 kontak erat yang terkonfirmasi positif tersebut. Pihaknya mengaku terus memacu tracing kepada semua kontak erat yang ada di Kota Semarang.

"Alhamdulilah dalam satu minggu ini, pemeriksaan kontak erat yang positif sudah cukup bagus dan yang sudah masuk 3.693 spesimen, jadi kalau kita lihat yang positif sampai tanggal 10 ada 64 orang yang negatif ada 3.629 orang, positive rate nya hanya 1,7 persen," ungkapnya.

Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, menyampaikan jika sejauh ini pelaksanaan PTM berjalan dengan baik dan lancar. Hendi, sapaan akrabnya, menambahkan pembukaan jenjang kelas yang mengikuti PTM memang diatur bertahap agar tidak menimbulkan kerumunan di lingkungan sekolah.

"PTM sejauh ini Kadisdik menyampaikan baik  karena minggu lalu memang baru beberapa kelas saja yang dibuka, contohnya SMP minggu lalu baru musik kelas 9 dna minggu ini baru ditambah kelas 7, minggu depan baru ditambah kelas 8, itupun kapasitas 50 persen dari siswa yang ada, sebagian masih daring," jelas Hendi.