Hakim negara bagian New York telah memerintahkan mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan dua anaknya memenuhi panggilan pengadilan untuk menjawab pertanyaan berkaitan penyelidikan praktik bisnisnya.
- Media Australia Dihujat Netizen China karena Dianggap Memfitnah Atlet Lompat Indah
- Rihanna Didapuk Sebagai Pahlawan Nasional oleh Negara Barbados
- Joe Biden Kini Dijuluki "Walk Away Joe" karena Sering Hindari Pertanyaan Wartawan
Baca Juga
Pad Kamis (17/2), Hakim Arthur Engoron memerintahkan Trump beserta dua anak tertuanya, Ivanka Trump dan Donald Trump Jr., untuk mematuhi panggilan pengadilan yang dikeluarkan oleh Jaksa Agung New York Letitia James pada Desember, dikutip dari Kantor Berita Politik RMOL.
"Trump dan dua anaknya harus duduk untuk deposisi dalam waktu 21 hari," kata Hakim Engoron, seperti dikutip ABC News.
“Dalam analisis terakhir, Jaksa Agung Negara Bagian mulai menyelidiki entitas bisnis, mengungkap banyak bukti kemungkinan penipuan keuangan, dan ingin menanyai, di bawah sumpah, beberapa prinsipal entitas, termasuk namanya. Dia memiliki hak yang jelas untuk melakukannya,” tambah Engoron.
Penyelidikan perdata yang dilakukan James sendiri dilakukan bersamaan dengan penyelidikan kriminal terpisah oleh kantor Kejaksaan Distrik Manhattan terhadap Trump Organization, yang memicu kesulitan hukum.
James mengatakan penyelidikannya telah mengungkapkan bukti bahwa perusahaan Trump menggunakan penilaian aset yang "curang atau menyesatkan", seperti resor golf dan gedung pencakar langit untuk mendapatkan pinjaman dan manfaat pajak.
Tetapi, pengacara Trump, Ronald Fischetti mengatakan, jika mantan presiden bersaksi dalam penyelidikan perdata, apa pun yang dia katakan dapat digunakan untuk melawannya dalam penyelidikan kriminal.
"Jika dia menginginkan kesaksian tersumpah dari klien saya, dia berhak atas kekebalan. Dia mendapat kekebalan untuk apa yang dia katakan, atau dia tidak mengatakan apa-apa," kata Fischetti.
Didorong oleh bukti yang ditemukan dalam penyelidikan sipil James, jaksa Manhattan tahun lalu mendakwa kepala keuangan Trump Organization Allen Weisselberg dan perusahaan dengan penipuan pajak. Weisselberg dan perusahaan telah mengaku tidak bersalah.
- Putra Mahkota Arab Saudi Perluas Masjid Pertama Dibangun Nabi Muhammad SAW
- Rusia Dilanda Banjir Besar
- Asosiasi Industri Kayu Kota Hita Lebih Pilih Orang Indonesia Tutupi Kekurangan Tenaga Kerja