DPRD Batang Sindir Kebijakan 1.000 Pengusaha UMKM Milik Bupati Wihaji

Ketua Komisi C DPRD Kabupaten Batang, Ari Dwi Tofani mengingatkan Bupati Batang Wihaji terkait visinya mencetak 1.000 pengusaha UMKM.


"info yang saya dapat sudah mencapai 700, tapi benar-benar riil atau tidak, saya tidak tahu, " katanya saat ditemui RMOL Jateng di Wonotunggal,  Minggu (20/10).

Ia mengingatkan membentuk UMKM tidak hanya mengadakan pelatihan.

Pemerintah,  menurutnya,  harus benar-benar membina dan mendampingi  sampai tahap pemasaran.

"diberikan juga pengetahuan manajemen cara mengemas produk yang bagus.  Lalu,  Batang Expo harus menampilkam UMKM,  kemarin masih kurang, " tuturnya.

Ia menilai manajemen pemerintah tentang UMKM saat ini masih dirasa kurang.

Buktinya, anggaran terkait UMKM sangat minimal, padahal UMKM perlu perhatian khusus.

"pemkab juga harus memfasilitasi umkm sesuai zaman saat ini yaitu online.  Mungkin bisa membantu memasukkan UMKM yang dibina pemerintah ke berbagai aplikasi online saat ini, " jelas politisi PDIP itu.

Wakil ketua Asosiasi UMKM Indonrsia (Akumindo) Batang, drs Putranto HW,  MSi menyarankan pemkab Batang membuat profiling UMKM sebagai dasar pengembangan.

Lalu,  perlu ada lembaga khusus yang berkonsentrasi mendampingi UMKM agar tidak berhenti di tengah jalan.

"Kami pun siap,  bersama international Council of Small busines, yaitu organisasi yang mengurusi UMKM yang sudah ada di 85 negara.," jelasnya.

Putranto menyatakan jika 2 persen dari penduduk Batang berwirausaha,  maka daya tahan ekonomi daerah meningkat.

"Salah satu momentum adalah Batang expo. Seharusnya Batang Expo untuk umkm tapi beberapa kali hanya untuk pengusaha yang sukses," jelasnya.

Ia mengatakan kebangkitan UMKM jelas butuh peran pemerintah.

Jangan sampai, program UMKM hanya ada di momentum tertentu tanpa ada keberlanjutan.