Dua Tokoh Islam Ini Cocok Jadi Cawapres Jokowi

Nama Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj mencuat sebagai salah satu calon pendamping Presiden Joko Widodo di 2019.


Sosok Kiai Said menguat setelah derasnya dorongan umat muslim dan kalangan pesantren bahwa pendamping Jokowi harus mengakar pada basis masyarakat muslim.

Pendapat itu diperkuat pengamat politik yang juga Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari bahwa ada dua nama yang memiliki basis muslim kuat yakni Nahdatul Ulama dan Muhammadiyah.

"Sebagai kalangan agamis yang terbilang konsisten, Din Syamsuddin dan Said Aqil Siroj memiliki jaringan luas dan massa pendukung banyak. Meski dua poin ini berpotensi besar untuk meningkatkan elektabilitas Jokowi," jelas Qodari kepada wartawan, Kamis (22/3) seperti dikutip Kantor Berita Politik RMOL

Menanggapi hal tersebut, Imdadun Rahmat selaku direktur Said Aqil Siroj Institute mengatakan, ada relevansi kuat antara jenis ketokohan Kiai Said dengan tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini.

"Bisa jadi publik melihat Kiai Said sebagai seorang ulama yang mengayomi, dekat dengan semua kalangan, dan  tokoh pemersatu. Karakter ini dibutuhkan dalam masa-masa krusial tahun politik yang sarat politik identitas dan sektarianisme. Pandangan dan sikapnya yang konsisten merawat persaudaraan dan kerukunan lintas identitas dan kelompok menarik banyak pihak berfikir Kiai Said adalah sosok yang tepat," paparnya.

Menurut Imdadun, sejauh ini Kiai Said tetap fokus menjalankan amanah umat sebagai ketua umum PBNU. Sebagai ulama, hari-hari Kiai Said diisi dengan mengaji, ceramah dan menuangkan pandangan-pandangan Islam damai melalui tulisan.

"Soal nama-nama cawapres itu wewenangnya ada pada Pak Jokowi, itu prerogatif beliau. Konsensus atau kompromi partai pengusung juga berpengaruh. Kita tegak lurus membantu umat saja," ujarnya.