PDAM Grobogan menanggapi aksi penolakan warga yang menolak dieksploitasi-nya mata air ngesong.
- Ribuan Peserta Ikuti Sepeda Sehat Berhadiah Kambing
- Kekeringan Ekstrim, Polda Jateng Imbau Para Pendaki Gunung Tak Sembarangan Menyalakan Api
- Wawali Solo Sebut Kondisi Gibran Baik
Baca Juga
Diakui, Humas PDAM Purwa Tirta Purwodadi Grobogan Eko Supriyanto, rencana pengunaan sumber mata air Ngesong saat ini baru tahap planning sehingga belum fiks untuk pelaksanaannya.
"Sebelum dibuat sebuah plan tentunya harus dilakukan pengukuran sampai di lokasi. Untuk pembuatan plan tersebut tentunya butuh tenaga ahli maka pihak PDAM menunjuk rekanan," terangnya, Rabu (6/3) siang.
Agar mengetahui secara pasti jarak lokasi mata air dengan PT Pungkook, kata Eko lagi, maka dilakukan pengukuran dengan tujuan untuk mengestimasi anggaran yang bakal dikeluarkan.
"Disisi lain, rencana penggunaan air tak hanya diperuntukkan Pungkook saja, air juga bisa dimanfaatkan untuk masyarakat secara umum," imbuhnya.
Dari rencana awal air yang akan digunakan hanya 15 liter per detik dari 1500 liter per detik dari debit air yang ada.
Selain itu, guna menjaga pertanian disana tidak mati akan dibuatkan embung tandon air. Pihak PDAM juga berencana membenahi irigasi yang rusak di Karangasem.
"Selain sharing ke desa kita pasti akan mengeluarkan CSR untuk masyarakat setempat, semisal untuk bedah rumah, serta membantu UMKM lainnya," terangnya.
Terpisah, Kepala Bidang Irigasi dan Air Baku PUPR Grobogan Yudhi Aribawa menjelaskan pihak PUPR pernah diminta rapat terkait penggunaan sumber Ngesong namun dari proses ijin di wilayah hilir.
"Untuk perijinan masuknya wilayah PSDA, saat ini sudah proses," ujarnya.
- Rusak Parah, Warga Protes Dengan Tanami Jalan Dengan Pohon Pisang
- Pajak Bertilawah, KPP Surakarta Santuni Anak Yatim dan Doa Bersama Habib Novel
- Ikut Vaksin Supaya Bisa Nikah dan Masuk Ma