Tim peneliti dari Akademi Ilmu Pertanian China telah menemukan mutasi
alami pada virus genotipe II African Swine Fever (ASF) atau Flu Babi
Afrika yang muncul di beberapa provinsi di China.
- Kemenlu Cari Informasi WNI Terkait Ledakan Bom Filipina
- WHO Kekurangan Rp 164 Triliun untuk Tangani Covid-19
- Brisbane Lockdown Cepat Guna Cegah Penularan Covid-19
Baca Juga
Tim peneliti dari Akademi Ilmu Pertanian China telah menemukan mutasi alami pada virus genotipe II African Swine Fever (ASF) atau Flu Babi Afrika yang muncul di beberapa provinsi di China.
Namun, strain virus ASF tersebut menunjukkan tingkat kematian yang rendah, dikutip dari Kantor Berita RMOL.
Studi yang dilakukan oleh laboratorium ASF dari Institut Penelitian Hewan Harbin di Provinsi Heilongjiang China Timur Laut, menemukan bahwa setidaknya ada empat varian alami ASF genotipe II dengan tingkat kematian yang rendah.
Manifestasi klinis dari varian tersebut relatif tersembunyi, dan kemungkinan telah lazim di antara babi di lapangan, menyebabkan infeksi persisten, perjalanan penyakit kronis dan bahkan kematian, menurut temuan tersebut.
Manifestasi terselubung dari varian tersebut akan meningkatkan kesulitan diagnosis dini ASF dan membawa tantangan pada pencegahan dan pengendalian penyakit di China, jadi perhatian besar harus diberikan padanya dan tindakan pencegahan harus dirumuskan dan diadopsi segera," kata Zhao Dongming, seorang peneliti di institute tersebut, seperti dikutip dari Global Times, Selasa (18/5).
Studi ini dipublikasikan di Science China Life Sciences, jurnal akademis China untuk ilmu kehidupan.
Wakil direktur departemen biologi patogen di Universitas Wuhan mengatakan, ASF biasa terjadi di China dan terjadi hampir setiap tahun di negara itu. Dia juga mencatat bahwa ASF biasanya memiliki tingkat kematian yang tinggi untuk babi.
Hingga saat ini para ahli belum menemukan vaksin komersial atau pengobatan efektif untuk ASF.
Diagnosis dini dan pemusnahan babi yang terinfeksi adalah langkah utama yang digunakan untuk mengendalikan penyakit, yang membuat pemantauan epidemiologi dan studi variasi genom dari strain epidemi menjadi sangat penting, kata pernyataan dari lembaga penelitian veteriner.
Tim peneliti melakukan pengawasan sistematis terhadap virus ASF di beberapa provinsi dan wilayah China dari Juni hingga Desember 2020, mengisolasi 22 strain epidemi ASF genotipe II.
Pada 2019, 63 kasus ASF dilaporkan di seluruh negeri dengan 390.000 babi dimusnahkan, menurut statistik Kementerian Pertanian dan Pedesaan.
**
- Tornado Hebat Hantam Enam Negara Bagian AS
- Setengah Populasi Amerika Telah Menerima Suntikan Lengkap Vaksin Covid-19
- WHO Kekurangan Rp 164 Triliun untuk Tangani Covid-19