Dutabesar RI untuk Singapura, H. E I Gede Ngurah Swajaya
mendukung enterpreuner-enterpreuner muda yang di bawah naungan Himpunan
Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) bisa mengekspor produk-produk potensial
yang dimiliki.
- All New Xenia Bisa Ditebus Mulai Rp193 Jutaan
- Devisa Bocor, Darmin: Itu Istilah Teknis Ekonomi
- Camat dan Lurah Di Solo Dapat Pembekalan soal BPJS Ketenagakerjaan
Baca Juga
"Era ekonomi digital ini para enterpreuner harus dapat mempresentasikan kira-kira dengan teknologi seperti apa yang akan mereka gunakan agar mereka dapat melakukan penetrasi pasar, tidak hanya pasar tradisional tetapi pasar non tradisional," ujar I Gede Ngurah Swajaya dalam Focus Group Discussion HIPMI beberapa waktu lalu seperti dikutip dari Kantor Berita Politik RMOL
"Dan juga bagaimana caranya produk-produk potensial yang dimiliki produsen yang barangkali anggota HIPMI bisa diakses informasi nya dalam 24 jam x 7 hari sehingga akan terjadi tahap selanjutnya dimana yang disebut transaksi, " sambungnya.
Menurut dia, dengan adanya aplikasi berbasis teknologi yang berkembang saat ini seperti Glexindo, para enterpreuner Indonesia mendapatkan solusi dalam mengatasi kendala-kendala yang terjadi.
"Para enterpreuner Indonesia tak perlu mengikuti pameran setiap saat karena biaya yang sangat mahal, tak kesulitan lagi dalam memberikan informasi kepada para konsumen dari luar Indonesia, dan tak perlu melakukan kunjungan ke luar negeri di mana akan menghabiskan biaya yang lumayan banyak hanya untuk bernegosiasi. Jadi intinya dengan adanya teknologi ini kendala seperti keterbatasan komunikasi, akses pasar, logistik, dan sebagainya dapat terpecahkan," lanjutnya.
Ngurah Swajaya berharap dengan adanya teknologi seperti Glexindo dapat meningkatkan ekspor Indonesia ke berbagai negara lain bisa Surplus. Selain itu, negara Indonesia dapat memasuki berbagai pasar yang selama ini agak sulit ditembus.
"Ketika akses pasar ditingkatkan kita juga mendapatkan peluang-peluang investasi, pariwisata, dan lain-lainnya. Sehingga kita membantu semua enterpreuner Indonesia untuk bisa membuat bisnis dengan berbagai negara di dunia melalui aplikasi berbasis teknologi. Indonesia luar biasa potensinya," tutupnya.
Di lokasi yang sama, Ketua Bidang IX (Internasional) BPP HIPMI Bagas Adhadirgha juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan pengusaha dalam mengembangkan ekonomi.
"HIPMI menjembatani kolaborasi strategis antara pemerintah dan pengusaha sesuai dengan bidang usahanya. Kerjasama ini penting dalam pengembangan usaha. Misalnya Glexindo yang menjadi marketplace bagi importir di Singapura dan eksportir Indonesia dapat mendukung usaha pemerintah yang ingin menggenjot nilai eksport," tutur Bagas.
- Eksit Tol Pattimura Tahap Akhir, Yasip Khasani: Pemkot Salatiga Akan Memulai Tahapan Appraisal
- Naik KA Perintis Batara Kresna, Solo-Wonogiri Cuma 60 Menit
- Festival Bakar Ikan Nusantara Jadi Salah Satu Jurus Tangani Stunting di Kota Semarang