Expo Inovasi FTI UKSW, Wadah Mengembangkan Tata Kelola TI Mahasiswa

Bertajuk 'Expo Inovasi Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat', deretan stand wadah mengembangkan tata kelola teknologi informasi hasil karya hasil karya inovasi mahasiswa Program Studi (Prodi) S1 Sistem Informasi (SI) Fakultas Teknologi Informasi (FTI) Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW). 


Berjejer rapi di Open Space Kampus UKSW Jalan Dr. O Notohamidjojo, pameran yang berlangsung hingga Kamis (13/4) ini merupakan kolaborasi FTI dengan Information Systems Audit and Control Association (ISACA) Student Group (ISG) UKSW.

Agustinus Fritz Wijaya, S.Kom., M.Cs., GCE., MCE., CITAP., dosen pengampu mata kuliah Pengendalian dan Audit Teknologi Informasi (PATI) mengungkapkan kegiatan ISG merupakan organisasi yang memberikan wadah bagi mahasiswa. 

"Sekaligus untuk mengembangkan potensi dirinya di bidang audit dan tata kelola teknologi informasi," kata Agustinus. 

Kegiatan ini, lanjut dia, meski sebagai sarana output tugas akhir dalam mata kuliah yang diikuti sebagai pengganti presentasi di kelas bertujuan untuk memamerkan hasil penelitian mahasiswa yang sekaligus merupakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat. 

Dua mata kuliah yang menjadi lingkup diadakannya pameran ini adalah mata kuliah Perencanaan Strategis Sistem Informasi Manajemen (PSSIM) dan PATI. 

"Untuk mata kuliah PSSIM, mahasiswa membuat blue print tata kelola perusahaan dan organisasi, sedangkan mahasiswa dari mata kuliah PATI memamerkan hasil audit perusahaan dan organisasi," terangnya.

Dari hasil garapan mahasiswa yang diselesaikan dalam waktu dua bulan ini, diharapkan mahasiswa dapat semakin inovatif dalam memberi kontribusi kepada masyarakat, dan memberi wawasan kepada pengunjung melalui pameran ini.

Agustinus menyatakan bahwa perusahaan maupun organisasi yang menjadi tujuan pembuatan blue print maupun audit mahasiswa merasa terbantu dari hasil rancangan tata kelola. 

Selain itu, perusahaan juga mengetahui kelemahan sistem yang dipakai hingga sistem yang belum terintegrasi sehingga dapat diperbaiki dan dikembangkan.

Sementara, Ketua Panitia kegiatan Yonathan Shinray menyebut bahwa perusahaan maupun organisasi yang menjadi objek merupakan pilihan mahasiswa dengan kriteria tertentu. 

Kriterianya antara lain merupakan perusahaan kredibel yang memiliki sedikitnya tiga divisi atau bagian dan memiliki sistem informasi. 

"Perusahaan dan organisasi tersebut diantaranya berada di Kota Salatiga, Kabupaten Semarang, Boyolali, Surakarta, dan sekitarnya," imbuhnya.   

Sebanyak 64 tim yang terlibat dalam pameran. Dan selama 4 hari terdapat 8 sesi. 

"Di mana dalam satu sesi berisi sekitar 8 tim yang memamerkan hasil penelitiannya. Pembagiannya berdasarkan jadwal perkuliahan yang mereka ambil," pungkasnya.

Salah satu tim mempresentasikan hasil audit yang dilakukannya di Kantor Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disdikbudpora) Kabupaten Semarang. 

Dari audit yang dilakukan, Dionisius Adi Prabu dan tim memberikan beberapa rekomendasi untuk Disdikbudpora agar aset yang berhubungan dengan instalasi sistem informasi yang mencakup perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), file data, dokumentasi sistem, dan peralatan pendukung lainnya dapat berfungsi dengan optimal.

Rekomendasi tersebut antara lain memberikan pencahayaan ruangan yang cukup, memiliki rak penyimpanan data penting yang aman, serta pengadaan CCTV untuk mengontrol ruangan dan aktivitas di kantor tersebut.

Pameran ini dapat dikunjungi oleh mahasiswa prodi S1 SI maupun prodi dan fakultas lainnya, serta pengelola perusahaan dan organisasi yang telah bekerja sama dengan mahasiswa dalam penelitian. 

Salah satu pengunjung, Matthew Agung Pramudana mengungkapkan bahwa pameran yang diadakan dapat menambah edukasi dan wawasan baginya yang juga merupakan mahasiswa Prodi S1 SI angkatan 2022.

"Kegiatan ini juga memberikan insight bagi saya untuk memanfaatkan teknologi sebaik mungkin bagi orang-orang di sekitar," imbuhnya.