Upaya Pemerintah Kota Semarang untuk melahirkan kembali trem sebagai moda transportasi massal di ibu kota provinsi Jawa Tengah memasuki babak baru.
- Hendi Antar Kota Semarang Masuk 3 Besar Indonesia’s Attractiveness Index 2018
- Tingkatkan Layanan Dan Mudahkan Aduan Masyarakat, Gubernur Resmikan Kantor Gubernur Sebagai Rumah Rakyat
- Perdana, Rapat Paripurna Kabupaten Batang Bahas Sejumlah Isu Strategis
Baca Juga
Upaya Pemerintah Kota Semarang untuk melahirkan kembali trem sebagai moda transportasi massal di ibu kota provinsi Jawa Tengah memasuki babak baru.
Setelah sebelumnya menimbang berbagai opsi, Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi akhirnya melirik produk trem buatan Belanda untuk bisa menambah moda transportasi massal di wilayah Ibu Kota Jawa Tengah.
Hendi, sapaan akrabnya, kemudian mengajukan proposal permohonan hibah trem kepada Kerajaan Belanda. Adapun pengajuan proposal dikirimkannya melalui Duta Besar Indonesia untuk Belanda.
Upaya tersebut dilakukan setelah sebelumnya Pemerintah Kota Semarang melakukan kajian reaktivasi trem dan mendapatkan tawaran dari Pemerintah Kota Amsterdam, Belanda.
Hendi pun tersambung langsung dengan Duta Besar RI untuk Belanda, H.E Mayerfas untuk mengucapkan terima kasih karena telah difasilitasi dalam pengajuan proposal hibah tersebut.
"Saya berterima kasih atas perhatian dan bantuan yang diberikan oleh Bapak Duta Besar Indonesia untuk Belanda demi menghidupkan kembali trem di Kota Semarang," tutur Hendi, Jumat (4/6)
Pada kesempatan itu, Hendi menekankan, kembali aktifnya trem di Kota Semarang akan mendukung keberadaan Kota Lama sebagai salah satu wisata heritage.
Tak hanya itu, keberadaan trem sekaligus menjadi pilot project sistem transportasi umum berbasis jalan rel di Semarang.
"Maka saya berharap agar segala kajian dapat lekas diselesaikan sehingga dalam 2-3 tahun mendatang warga Kota Semarang dapat merasakan manfaatnya," imbuh Hendi.
Untuk rute trem yang akan menjadi prioritas yakni Stasiun Tawang-Jalan Ronggowarsito-Jalan Agus Salim-Pasar Johar-Jalan Pemuda-Lawang Sewu-Jalan Imam Bonjol kemudian kembali ke Stasiun Tawang membentuk ring route. Total untuk trase prioritas ini mencapai 12,8 kilometer yang akan melintasi pusat kota.
Namun Hendi menjelaskan trase ring route tersebut perlu melihat kembali kemampuan anggaran yang dimiliki Pemerintah Kota Semarang. Sehingga pihaknya pun menawarkan trase Kota Lama-Jalan Pemuda secara commuter sebagai pilot project.
Demi mempercepat terwujudnya trem tersebut, nantinya juga akan dibentuk tim kecil dari Dubes Belanda untuk mengkaji aturan perhubungan RI, tinjauan dan kelayakan lokasi jalur rel.
Kota Semarang sendiri akan memperoleh hibah 2 trem set dari Kerajaan Belanda. Di mana masing-masing trem set terdiri dari dua rangkaian gerbong kereta.
- Wali Kota Semarang Lantik 31 Pejabat di Lingkungan Pemkot Semarang
- Kunjungi Dinsos, Wakil Wali Kota Tegal Siap Dampingi Dan Kawal Masyarakat Sampai Tuntas
- Berangkatkan 'Kloter' Terakhir, Program Mudik dan Balik Pemprov Jateng Diklaim Paling Aman