Bertempat di SD Hj Isriati Baiturrahman, Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi melakukan tinjauan kesiapan pembelajaran tatap muka pada sekolah di Ibu Kota Semarang.
- Rektor UNS Hadiri Forum Kerja Sama Perguruan Tinggi Indonesia - Prancis ke 12 di Valenciennes
- Potensi Melon Menjanjikan, UMK Berbagi Ilmu Sistem Hidroponik ke Warga Kudus
- SDN Blimbing Bruno Gelar Expo dalam Rangka Hari Jadi ke-194 Kabupaten Purworejo
Baca Juga
Bertempat di SD Hj Isriati Baiturrahman, Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi melakukan tinjauan kesiapan pembelajaran tatap muka pada sekolah di Ibu Kota Semarang.
Wali Kota Semarang didampingi Ketua Umum Yayasan Pusat Kajian dan Pengembangan Islam (YPKPI) Masjid Raya Baiturrrahman Dr KH Ahmad Darodji MSi, Ketua Baznas Kota Semarang Arnaz Agung dan Ketua Muallaf Center MUI Jateng KH Anasom.
"Anak-anak sudah kangen untuk belajar di sekolah ya?" tanya Wali Kota Semarang kepada sejumlah murid yang mulai hadir untuk melakukan uji coba pembelajaran tatap muka.
Pertanyaan tersebut dijawab serempat oleh siswa-siswi yang hadir.
"Kangen Pak Wali". Mereka tampak gembira menerima kehadiran Wali Kota Semarang tersebut. Apalagi telah selama setahun lebih anak-anak belajar menggunakan daring maupun luring dengan protokol kesehatan yang sangat ketat.
Dalam kesempatan tersebut, Hendi panggilan akrab Wali Kota itu menekankan agar para guru dan murid-murid terus melaksanakan protokol kesehatan dengan baik.
"Semangat belajar harus terus ditumbuhkan agar anak-anak tidak kendor belajar. Tetapi menjaga kesehatan juga harus dilakukan agar semuanya sehat dan selamat dari segala penyakit," pesannya.
Sementara itu Hendi juga menyambut baik digunakannya Genose sebagai alat deteksi COVID-19, dalam mendukung kegiatan pembelajaran tatap muka di SD Hj Isriati Baiturrahman.
Dia pun kemudian juga mencoba secara langsung alat yang diperuntukan untuk para guru, murid dan orang tua murid itu. Tak sampai tiga menit, hasil deteksi dari alat Genose tersebut dapat terbaca.
Ketua Umum Yayasan Pusat Kajian dan Pengembangan Islam (YPKPI) Masjid Raya Baiturrrahman Dr KH Ahmad Darodji MSi menjelaskan, saat ini Genose telah digunakan pada dua kampus sekolah Hj. Isriati, yaitu yang berada di kompleks Masjid Raya Baiturrahman Simpanglima, serta yang berada di Kompleks Islamic Center, Manyaran, Semarang.
Menurut Kiai Darodji, Genose sebagai alat dekteksi COVID-19 sudah teruji, dengan akurasi di atas 90 persen. Alat tersebut sudah dipakai di bandara dan stasiun kereta api.
"Kami sengaja mempersiapkannya untuk pelaksanaan belajar mengajar tatap muka secara langsung. Semua murid dan tenaga pengajar harus dites dulu menggunakan alat ini,’’ tutur Kiai Darodji.
Dengan digunakannya Genose, setidaknya menurut Kiai Darodji orang tua akan merasa aman dengan sarana dan prasarana protokol kesehatan yang tersedia dengan baik. [jie]
- Ini Ternyata Alasan Kudus Ditunjuk Jadi Tuan Rumah Jambore Merdeka Bermain
- Sekolah di Semarang Kembali Belajar Daring
- Siswa SMKN 1 Blora Makin Semangat Gelorakan Emansipasi