Memperingati HUT Bank Jateng ke 56 yang jatuh pada tanggal 6 April 2019, Bank Jateng juga memiliki peran sebagai agen pembangunan. Dalam menjalankan peran ini, Bank Jateng turut berkontribusi mendukung program pemerintah dalam pengentasan kemiskinan dan mengurangi pengangguran.
- Program SG Mandiri Fasilitasi Kemandirian Difabel
- Enam Kabupaten Di Muria Raya Disuntik Pasokan Gas Melon Selama Lebaran
- Bank Daerah Karanganyar (BDK) Kembali Raih Empat Penghargaan TOP BUMD Bintang Lima
Baca Juga
Hal itu disampaikan Direktur Utama Bank Jateng Supriyatno, di sela-sela acara Silaturahmi Gubernur Jawa Tengah dengan Penerima Bantuan Tahun 2018 -2019 dan Penyerahan Bantuan Gubernur Tahun 2019 di Pendopo Kabupaten Purworejo, Sabtu (6/4).
Pada kesempatan itu, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo SH MIP, menyerahkan bantuan secara simbolis kepada perwakilan penerima.
Bantuan tersebut antara lain berupa bantuan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), Kartu Jateng Sejahtera, Kartu Jateng Sehat, dan bantuan iuran BPJS Ketenagakerjaan.
Supriyatno memaparkan untuk bantuan iuran BPJS Ketenagakerjaan totalnya mencapai Rp 2,01 miliar bagi 120 ribu pekerja rentan atau masing-masing Rp 16.800/orang. Rinciannya, buruh (8.000), buruh harian lepas (24.729), nelayan (15.489), pedagang (10.000), petani (9.000) dan wiraswasta (52.781).
''Penerima bantuan program BPJS ini tersebar di 11 Kabupaten/Kota antara lain Cilacap, Klaten, Semarang, Ungaran, Kudus dan Pekalongan. Bank Jateng sebagai agen pembangunan, ikut serta mensejahterakan masyarakat yang kurang mampu atau tidak mampu untuk pengentasan kemiskinan dan pengurangan pengangguran," kata Supriyatno.
Sementara dalam dalam program bantuan dari pemerintah provinsi Jateng, Bank Jateng turut berkontribusi. Antara lain bantuan RTLH sebesar Rp10 juta bagi warga yang rumahnya belum layak huni, serta bantuan untuk pendidikan SD dan madrasah ibtidaiyah masing-masing Rp. 2.500.000. Selain itu juga bantuan iuran BPJS Ketenagakerjaan bagi 500 tenaga kerja informal di Purworejo.
Itu merupakan program dari pemerintah yang sinkron dengan Bank Jateng yang berkontribusi memberikan bantuan dari dana sosial Bank Jateng dan ada juga yang sumbernya dari kredit Mitra Jateng 25," tuturnya.
Ia mengatakan pihaknya juga menggerakkan sektor riil dengan bantuan kredit sehingga otomatis menyerap tenaga kerja.
Terkait bantuan RTLH, juga untuk mengentaskan kemiskinan, itu salah satu program Bank Jateng selaku agen pembangunan," imbuhnya.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengatakan, bantuan yang telah dialokasikan untuk Purworejo pada 2018 lalu secara keseluruhan mencapai Rp. 180,7 miliar. Sedangkan 2019 ini, setidaknya yang sudah tersalur Rp 47 miliar, dan penyaluran masih berjalan. Pada kesempatan itu Gubernur juga mengapresiasi Bank Jateng yang telah berkontribusi dalam pembangunan.
Beberapa bantuan ini dengan satu harapan, masyarakat yang ada di Purworejo kita harapkan segera capat makmur. Saya juga senang sudah diberitahu Pak Bupati, sudah banyak yang kemudian setelah mendapat perlakuan-perlakuan (bantuan) ini bisa naik kelas, sudah lulus dari kemiskinan," katanya.
Sementara itu Bupati Purworejo, Agus Bastian mengatakan, berbagai bantuan dari pemerintah pusat maupun pemerintah provinsi, memang masih sangat dibutuhkan bagi Purworejo. Terlebih menyongsong perkembangan aktual wilayah, antara lain terkait keberadaan New Yogyakarta International Airport (NYIA) dan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Borobudur.
Oleh karena itu, ke depan kami berharap adanya peningkatan dana Bantuan Gubernur yang diberikan kepada Kabupaten Purworejo, utamanya dalam upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia dan peningkatan infrastruktur," tandasnya.[adv]
- Dari Demak: 350 Pohon Alpukat Aligator Siap Gebrak Pasar Nasional!
- Harga BBM Non Subsidi Turun 1 Oktober 2024, Segini Harga Pertamax dan Dex Seris
- Terobos Cuaca Ekstrem, Pertamina Patra Niaga Kirim BBM ke Karimunjawa pakai Kapal Perang