Menteri Pertanian RI Amran Sulaiman memastikan harga daging tidak akan naik menjelang Hari Raya Idul Adha 2018.
- Pabrik Pengolah Baterai Mobil Listrik asal Korsel Bakal Groundbreaking di Batang pada Oktober 2021
- XL Pastikan Kualitas Internet Selama Asean Selama Paragames Solo
- Dari Demak: 350 Pohon Alpukat Aligator Siap Gebrak Pasar Nasional!
Baca Juga
Pada Hari Raya Idul Adha atau sering disebut hari raya kurban, umat Islam yang mampu secara materi diwajibkan untuk menyembelih hewan kurban berupa sapi, kambing, dan domba.
"(Harga sapi) sangat aman," tegas Amran di sela-sela seremonial penyerahan mobil corn dryer di halaman Gedung Pusat Informasi Agribisnis (PIA), Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, Jumat (3/8).
Amannya harga sapi, lanjut Amran, bukanlah merupakan hasil kerja pintas. Kementan ditegaskannya sudah mengupayakan itu sejak tiga tahun yang lalu dengan menggelar Program Sapi Induk Wajib Bunting (SIWAB).
"Ada gerakan selama tiga tahun gerakan SIWAB. Sapi sudah kita persiapkan untuk kurban tiga tahun sebelumnya. bukan dari sekarang. (Sapi) tidak boleh berkeliaran di Indonesia kalau tidak bunting," tutur Amran.
Hasilnya, sesuai data dari Badan Pusat Statistik (BPS), selama pemerintahan Presiden Joko Widodo, produksi sapi dalam negeri meningkat drastis. Dari populasi sapi yang hanya 13 juta ekor meningkat menjadi 16,8 juta ekor.
"Hampir 4 juta ekor. Artinya produksi sapi hari ini dengan inseminasi buatan itu 1 juta lebih per tahun. Dulu hanya 200 ribu ekor. Artinya naik 500 persen," tandasnya.
Tidak hanya itu, sapi hasil SIWAB pun lebih berat jika dibandingkan sapi lokal biasa.
"Dulu sapi lokal itu separuh bobotnya daripada sekarang. Limosin, belgian blue (cek) itu bobotnya 2 ton. 2 kali lipat. Artinya nilai bobotnya sekarang di atas 1,5 juta ekor per tahun. Tapi populasinya satu juta," tutup Amran.
- Penyaluran Biosolar Lewat Full Registran Cegah Penyimpangan
- Sambut Pemudik Lebaran, Perajin Telur Asin di Brebes Tingkatkan Produksi 4 Kali Lipat
- Menyelamatkan Kepentingan Bersama: Menurunkan Prevalensi Perokok dan Memikirkan Masa Depan Pelaku Industri Hasil Tembakau