Civitas akademika Universitas Muria Kudus (UMK) berkomitmen penuh dan menjadikan UMK Unggul. Tagline UMK Unggul tidak dapat diraih dengan persiapan singkat, namun memerlukan desain yang harus tersistem dengan baik.
- Manajer Pegadaian Kudus Bongkar Tips Merintis Bisnis Dihadapan Mahasiswa UMK
- Sukseskan Pilkada dan Perangi Hoax, KPU Kudus dan IJTI Muria Raya Rangkul Mahasiswa UMK
- Pamerkan Videotron Raksasa, Komitmen UMK Berdayakan UMKM Kota Kretek
Baca Juga
Komitmen itu diungkapkan Rektor UMK, Prof. Dr. Ir. Darsono dalam Dies Natalis ke 44 yang bertajuk “Merajut Kualitas Berlandas Integritas”. Agenda itu berlangsung dalam Sidang Terbuka Senat Dies Natalis di Gedung Auditorium UMK kemarin.
Darsono menegaskan, UMK Unggul tidak dapat diraih dengan persiapan singkat, tetapi perlu ada desain yang tersistem. Sehingga, semua pejabat struktural, dosen, tenaga kependidikan, mahasiswa harus mengimplementasikan budaya mutu dalam menjalankan tugasnya.
“Yakni memahami tujuan mutu sebagai bagian yang melekat, bukan tugas tambahan. Serta menjalankan tupoksi sesuai standar mutu dan menjalankan siklus PPEPP (Penetapan, Pelaksanaan, Evaluasi, Pengendalian, dan Peningkatan standar),” ujar Darsono.
Darsono juga meminta kalangan pejabat struktural, dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa UMK, harus menjalankan tugas dengan penuh tanggung jawab.
Hal terpenting lainnya, kata Darsono, yakni bersedia dievaluasi dan melakukan tindak lanjut, serta bersedia merekam bukti pendukung pelaksanaan mutu yang telah dilakukan.
Dalam kesempatan yang sama, Pj Bupati Kudus, Muhammad Hasan Chabibie, mengharapkan UMK menghasilkan sumber daya mausia yang berkualitas, mengingat lamanya lembaga pendidikan (UMK) ini berdiri yang telah memasuki Dies Natalis ke 44.
“Untuk melakukan itu semua, kita harus melakukan restopektif, melihat kondisi hari ini dilapangan seperti apa, perkembangan teknologi, pemanfaatan artificial intelligence (AI),” kata Hasan yang juga Kepala Biro Kerja Sama dan Humas Kemdikbud Ristekdikti RI.
Tak lupa, Hasan juga mengingatkan UMK untuk memperhatikan banyaknya fenomena yang sudah bergeser. Seperti tugas-tugas manusia yang telah diambil alih oleh kecerdasan buatan atau AI.
“Sekarang sudah ada sister school dan sister city, sehingga mungkin juga kita membuat sister university, antara UMK dengan kampus yang lain yang tentunya memiliki komitmen yang sama,” urainya.
- Ratusan Pesepakbola Putri Belia Berbakat Berebut Gelar Terbaik
- Kudus, Jadi Wakil Indonesia Dikancah Internasional
- Festival Pager Mangkok Jadi Wadah Pelajar Kudus Bereksplorasi Seni