Inggris mendesak dilakukannya gencatan senjata di zona konflik demi kelancaran vaksinasi Covid-19 di seluruh dunia.
- Cerita Deddy Corbuzier Berjuang Lawan Badai Sitokin
- JKM BPJS Ketenagakerjaan Ketua RT, RT dan PKK di Salatiga, Rp42 Juta!
- Sido Muncul Salurkan Bantuan Rp228 Juta untuk 76 Anak Suspect Stunting di Kabupaten Semarang
Baca Juga
Inggris mendesak dilakukannya gencatan senjata di zona konflik demi kelancaran vaksinasi Covid-19 di seluruh dunia.
Gencatan senjata vaksinasi pernah dilakukan di Afghanistan pada 2001. Ketika itu, gencatan senjata dilakukan untuk memvaksinasi 5,7 juta anak balita terhadap polio.
Menteri Luar Negeri Inggris, Dominic Raab juga mendorong Dewan Keamanan PBB untuk menyetujui resolusi gencatan senjata vaksinasi pada Rabu (17/2).
"Cakupan vaksinasi global sangat penting untuk melawan virus corona. Itulah sebabnya Inggris menyerukan gencatan senjata vaksinasi untuk memungkinkan vaksin Covid-19 menjangkau orang yang tinggal di zona konflik," ujar Raab, seperti dikutip Sputnik.
"Kami memiliki kewajiban moral untuk bertindak, dan kebutuhan strategis untuk bersama-sama mengalahkan virus ini," imbuhnya.
Kantor Berita RMOL melaporkan, dalam pernyataannya, Raab mengatakan akan menggunakan kepresidenan Inggris di Dewan Keamanan PBB pada bulan ini untuk fokus pada kampanye vaksinasi seiring munculnya varian baru yang berisiko lebih besar.
Perwakilan Inggris untuk PBB, Barbara Woodward sendiri menegaskan bahwa akses vaksin di zona konflik harus menjadi kepentingan semua negara.
Woodward mengatakan bahwa lebih dari 160 juta orang di seluruh dunia berisiko sulit mendapat vaksinasi virus corona karena ketidakstabilan dan konflik. [sth]
- 6 SD di Salatiga Gelar Vaksin, 640 Siswa Telah Divaksin
- Kebutuhan Oksigen Medis Menurun, Jateng Tetap Jaga Ketersediaan
- Para Santri Diajak Jaga Kesehatan Kulit