Regenerasi di tubuh Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan terus didengungkan. Sejumlah nama yang digadang jadi penerus Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mulai bermunculan.
- Video: Banteng Vs Celeng,Ini kata Abang Baginda
- Perolehan Suara Tinggi, Tia Hendi Diperkirakan Dapatkan Kursi Di DPRD Jawa Tengah
- Kemenag Siapkan Langkah Strategis Cegah Kekerasan Seksual di Lembaga Pendidikan Agama
Baca Juga
Regenerasi di tubuh Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan terus didengungkan. Sejumlah nama yang digadang jadi penerus Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mulai bermunculan.
Setidaknya nama-nama itu dibedakan dalam dua kelompok, yaitu trah Soekarno dan nontrah Soekarno. Dari trah Soekarno muncul nama dua anak Megawati, Puan Maharani dan Prananda Prabowo.
Sedangkan dari nontrah Soekarno yang paling sering diperbincangkan adalah Presiden Joko Widodo dan Kepala BIN, Budi Gunawan.
Wartawan senior Kompas, yang juga saksi mata peristwa politik nasional dan situasi internal PDIP, Yophiandi, menjelaskan bahwa ada sejumlah syarat yang harus dipenuhi nama-nama tersebut jika ingin jadi suksesor Megawati.
Yophiandi menilai, Megawati menghendaki seorang pemimpin PDIP ke depan adalah orang yang memiliki sejarah tinggi dan matang dalam berpolitik. Megawati punya hal itu, Megawati ditempa di masa orde baru dan menjadi pemenang di masa orde reformasi,†ujarnya kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (16/4).
Yophiandi menjelaskan, PDIP yang dipimpin Megawati memang pernah kalah dari Golkar dan Demokrat di era reformasi. Tapi Megawati tahu cara untuk melakukan lompatan lebih tinggi dan kemudian menjadikan PDIP nomor satu.
Sejarah itu yang kemudian membuat Megawati menjadi pemersatu di internal partai.
"Dulu, bersama sang suami, Taufik Kiemas, menjadi duet yang saling melengkapi dalam keputusan dan warna di politik nasional,†imbuhnya.
Selain syarat tersebut, calon ketua umum PDIP juga harus memiliki core values atau nilai-nilai utama dari pemikiran Bung Karno yang harus dimiliki internal kader. Hal itu sebagaimana Megawati menginternalisasi nilai-nilai ayahnya dalam tubuh partai.
"Inilah yang lagi-lagi jadi instrumen untuk mempersatukan unsur-unsur dalam partai pemenang tiga kali pemilu ini, sejak reformasi 1998,†tandasnya. [sth]
- Anggota Bawaslu Batang Dan Kendal Hasil PAW Dilantik
- Bawaslu Rembang Gagalkan Dugaan Rencana Pembagian Beras Jelang Coblosan
- Akhirnya, Astrid Widayani Jadi Wanita Pertama yang Daftar Jadi Calon Walikota Solo 2024