Inovasi Dekranasda Rembang Ciptakan Cinderamata, Sulap Perca Batik Jadi Boneka RA Kartini

Boneka karakter RA Kartini dapat menjadi cinderamata khas Kabupaten Rembang. Arif Edy Purnomo/Dok.RMOLJateng
Boneka karakter RA Kartini dapat menjadi cinderamata khas Kabupaten Rembang. Arif Edy Purnomo/Dok.RMOLJateng

Kerajinan boneka karakter dapat menjadi media untuk lebih memperkenalkan budaya Indonesia, termasuk kebaya yang dikenakapan pahlawan perempuan Indonesia RA Kartini. Selain itu, dapat menjadi cinderamata khas Kabupaten Rembang.

Dengan misi positif itu, mendorong Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam (SDA) Setda Rembang dan Dewan Kerajinan Daerah (Dekranasda) Rembang, menyelenggarakan pelatihan singkat membuat boneka karakter RA Kartini.  

Dalam pelatihan yang berlangsung di Hotel Pollos Rembang ini, menghadirkan narasumber Diah Saraswati, yang juga salah satu Master Craft Indonesia.

Pelatihan tersebut melibatkan 50 an ibu-ibu di Kota Garam. Peserta berasal dari berbagai organisasi wanita, Forum UMKM, Pengusaha Batik Tulis Lasem dan sekolah SMK.

“Kegiatan ini sangat tepat diselenggarakan di Rembang, khususnya di Kecamatan Lasem yang merupakan sentra pembuatan batik tulis,” ujar Ketua Dekrasnasda Rembang, Hasiroh Hafidz, Kamis (14/3).

Dengan demikian, kata Hasiroh, para pengrajin batik tulis Lasem tidak hanya menjual kain batik saja. Namun juga menjual pakaian jadi dengan berbagai desain.

“Pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan variasi produk batik tulis Lasem yang ditawarkan. Perca batik kalau tidak dimanfaatkan kan sayang. Ini bisa untuk menambah penghasilan panjenengan (pengusaha batik),” terangnya.

Menurut Hasiroh, Kabupaten Rembang sudah memiliki sejumlah destinasi pariwisata unggulan. Namun demikian, untuk produk oleh-oleh dari Rembang belum tergarap maksimal.

“Kalau di Pulau Karimunjawa ada makanan khasnya yaitu sambel. Syukur-syukur nanti di sini (Di Rembang) ada produk khasnya juga. Di Rembang ada Ibu Kartini-nya. Itu bisa jadi khasnya,” imbuh Hasiroh Hafidz.

Sementara itu, Diah Saraswati menambahkan, boneka dapat menjadi media untuk memperkenalkan budaya Indonesia, termasuk kebaya yang dikenakan RA Kartini.

“Kebaya ini kan lagi digaungkan ke UNESCO supaya menjadi pakaian Indonesia, jadi kita ingin membudayakan kebaya. Di sini (di Rembang) banyak kain perca dari batik, nah kita ingin memanfaatkan itu,” terang Diah.

Produk yang dihasilkan dari pelatihan tersebut, lanjut Diah, diharapkan dapat menjadi cinderamata khas Kabupaten Rembang. Boneka karakter RA Kartini yang mengenakan kebaya dianggap menarik dan khas.

“Tempat lokasi makamnya RA Kartini kan berada di Rembang. Harapannya nanti, boneka RA Kartini itu bisa menjadi oleh-oleh khas Rembang. Setiap orang yang berkunjung ke sini pasti mencari boneka RA Kartini,” ucap Diah.