Para pimpinan industri jasa keuangan (IJK) di Jawa Tengah yang tergabung dalam Forkom IJK Jawa Tengah menggelar Gowes dan Ngobrol Santai Bareng Forkom IJK Jawa Tengah di The Gade Coffe & Gold, Jalan Imam Bonjol, Kota Semarang, Jumat (3/2/2023).
- Warga Binaan Rutan Salatiga Gelar Doa Bersama Untuk Korban Kebakaran Lapas Tangerang
- Ikut Memperingati Harlah NU, Petinggi DPC PDIP Salatiga Ziarah di Dua Makam Tokoh NU
- Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat Mendapat "Surprise" dari Mr Omer Orhun Celikkol
Baca Juga
PT Pegadaian Kanwil XI Semarang selaku tuan rumah dan anggota Forkom IJK Jawa Tengah, memberikan support pada kegiatan tersebut.
Pemimpin PT Pegadaian Kanwil XI Semarang, Nuril Islamiah mengatakan, PT Pegadaian selalu siap berkolaborasi dengan IJK yang ada di Jawa Tengah guna mendorong perekonomian masyarakat di Jawa Tengah pada umumnya.
"Selamat datang kepada para pimpinan Industri Jasa Keuangan di Jawa Tengah dalam kegiatan ini. Semoga ke depannya membuat Forkom IJK Jawa Tengah semakin solid dan gayeng, sehingga mendorong masyarakat Jawa Tengah menjadi Sejahtera dan Berdikari," katanya, dalam sambutan.
Dikatakannya, tantangan IJK tidak hanya bagaimana menjaga bisnis tetap berjalan baik dan meraup laba semata. Saat ini, IJK dihadapkan pada bagaimana meningkatkan literasi keuangan di masyarakat.
"Yang mana, dengan adanya peningkatan literasi keuangan tersebut, nantinya akan membawa dampak pada inklusi keuangan. Yang tentunya akan memberikan dampak pada pertumbuhan bisnis IJK dan yang paling penting adalah mendorong masyarakat Jawa Tengah menjadi lebih sejahtera dan berdikari," ujarnya.
Senada, Kepala OJK Kantor Regional 3 Jawa Tengah dan DIY, Aman Santoso mengatakan, Jawa Tengah masih menghadapi sejumlah tantangan literasi dan inklusi keuangan.
Saat ini, tingkat literasi keuangan di Jawa Tengah sebesar 51,69% dan tingkat inklusi sebesar 85,97% dan menduduki peringkat ke-5 dan 4 di pulau Jawa atau lebih rendah dari Jabar, Jatim dan DKI Jakarta.
"Tingkat literasi keuangan Jawa Tengah belum merata di level kabupaten/kota. Hasil kajian OJK, level literasi terendah terdapat di Kabupaten Purbalingga, Kebumen, Magelang, Salatiga, Jepara dan Sragen," kata Aman.
Sementara, lanjutnya, tingkat inklusi keuangan Jawa Tengah belum merata di level kabupaten/kota. Level inklusi terendah di Kabupaten Kebumen, Cilacap, Jepara, Brebes, tegal, Pemalang, Kendal dan Wonogiri.
Selain itu, literasi Jawa Tengah belum merata di setiap jenis industri. Aman mengungkapkan, masyarakat paling mengenal perbankan dan kurang mengenal pasar modal.
"Berdasarkan jumlah pengaduan yang diterima OJK, terdapat 39 pengaduan mengenai lembaga jasa keuangan di setiap 1 juta penduduk di Jawa Tengah. Artinya peningkatan pengetahuan keuangan masyarakat masih harus ditingkatkan dan tugas ini merupakan tugas kita bersama," paparnya.
Dalam kegiatan gowes bareng, diikuti seluruh pimpinan IJK dan OJK KR 3 Jateng-DIY. Sekda Jawa Tengah, Soemarno, juga ikut serta sekaligus membuka olah raga bersama itu.
- Moeldoko Komitmen Beri Dukungan Penuh Program Pemajuan HAM di Indonesia
- DPP Taruna Merah Putih Kecam Keras TikTokers Hina Megawati dan Minta Tidak Terulang
- Kapolda Jateng Resmikan Batalyon Brimob di Kroya Cilacap