Sejumlah lembaga survei telah menyatakan bahwa Pilpres 2019 hanya akan diikuti oleh dua poros, yaitu Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto. Semua itu berdasarkan pada elektabilitas kedua kandidat tersebut yang terpaut jauh dari kandidat lainnya.
- Andika-Hendi Siap Sejahterakan Petani
- Dikawatirkan Picu Gesekan, PJ Bupati Pati Soroti Dinamika Politik dan PKPU Pilkada
- Survei Terbaru: Mbak Ita, Yoyok Sukawi, dan Ade Bhakti Teratas Diinginkan Masyarakat Semarang
Baca Juga
"Poros baru diperkirakan mustahil. Kecuali, ada figur yang mendekati elektabilitas Prabowo yang 20 hingga 23 persen. AHY (Agus Harimurti Yudhoyono, Anies Baswedan, Gatot Nurmantyo, TGB (Tuan Guru Bajang) akankah membuat kejutan?" tanya Wakil Sekretaris Jenderal DPP Demokrat Andi Arief dalam kicauannya di akun Twitter @andiaref_, Rabu (14/3) seperti dikutip Kantor Berita Politik RMOL
Kepada kandidat yang memiliki elektabilitas di bawah 5 persen, Andi menyarankan untuk tidak terlalu bermimpi menjadi capres. Sebab tidak akan ada partai yang mau mengusung kandidat tersebut.
"Mimpi seperti itu simpan dulu," ujarnya.
Namun demikian, Andi menyebut bahwa ada jalan lain yang memungkinkan Pilpres 2019 terjadi penyegaran calon. Menurutnya, kehadiran calon alternatif itu sangat bergantung pada Prabowo Subianto.
"Hanya dia yang bisa memberikan alternatif baru pilihan kepada rakyat, dengan tidak mencalonkan diri. Tapi apa mungkin Prabowo mau berkorban?" tanyanya.
"Poros baru atau tepatnya figur alternatif akan muncul di Pilpres 2019 persyaratannya hanya dua. Pertama, ada peningkatan signifikan figur baru mendekati elektabilitas Pak Prabowo. Kedua, Pak prabowo mau berkorban membuka figur alternatif. Dua-duanya mukjizat kalau terjadi," tukas Andi Arief.
- Hendi Beri Tugas Khusus Pengurus Alumni KNPI Karesidenan Semarang
- Perang Tawarkan Program Pendidikan Gratis Dan Majukan Kota Semarang
- Galang Dukungan Gen Z, Yoyok-Joss Yakinkan Peluang Kerja Mudah Zaman Sekarang