Komitmen Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatasi banjir Jakarta ditagih. Hingga saat ini Jakarta tetap rawan banjir padahal Jokowi sudah 3 tahun menjabat presiden.
- Fahri Hamzah: 2018, PKS Innalillahi Wa Innailaihirajiun
- FKUB Karanganyar Dukung Sosialisasi Pemilu Tanpa Politisasi Agama
- Prabowo: Jika Ada Orang Lain Yang Ditentukan, Saya Siap Mendukung
Baca Juga
Kemarin, misalnya, akibat hujan lebat yang mengguyur Jakarta menyebabkan banjir di beberapa titik. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut banjir terjadi di 36 kelurahan, 100 RW.
"Banjir Jakarta sepertinya akibat Jokowi lupa memerintahkan menterinya membuat program atasi banjir lingkup Jabodetabek," kata Ketua Umum Koalisi Rakyat Pemerhati Jakarta Baru (Katar), Sugiyanto, kepada redaksi Kantor Berita Politik RMOL, sesaat lalu (Jumat, 16/2).
Hal itu dikatakan Sgy, demikian Sugiyanto disapa, merujuk pernyataan yang disampaikan Jokowi saat masih menjabat gubernur DKI. Ketika itu Jokowi mengatakan air banjir ibukota berasal dari atas (hulu) dan ada 13 sungai yang merupakan pemerintah pusat. Sehingga untuk mengatasinya, lebih mudah jika dilakukan oleh presiden.
Ia mengusulkan untuk mengatasi banjir di Jakarta, Jokowi membentuk membentuk badan pembangunan Jabodetabekjur yang berada langsung di bawah presiden.
Sgy menilai BKSP Jabodetabekjur yang ada saat ini tidak efektif.
"BKSP Jabodetabekjur hanya sebatas koordinasi kebijakan daerah bukan menuntaskan penuntasan masalah. Badan Jabodetabekjut pusat penting ada untuk tuntaskan masalah tata ruang (banjir), masalah transportasi (kemacetan), masalah pemukiman dan yang lainnya," demikian Sgy.
- Dewan Minta Pemkot Semarang Segera Lakukan Pembebasan Lahan untuk Proyek Prioritas
- KPU Sukoharjo Rilis DPB Hingga Desember 2021 Ada 661.017 Pemilih
- Erick Thohir Unggah Foto Jokowi-Prabowo Makan Malam, Puji Keduanya sebagai Negarawan Sejati