Berbeda pilihan silakan dalam gelaran pesta demokrasi merupakan hal wajar. Tapi jangan gara-gara berbeda pilihan hubungan antar masyarakat jadi retak.
- Syarat Dinilai Terlalu Berat, Jalur Independen di Karanganyar, Sepi Peminat
- Kapolres Wonogiri Bersama Forkopimda Gelar Rakor Persiapan Pemilu 2024
- Doa Bersama Lintas Agama, Doakan Pilkada Jawa Tengah Lancar
Baca Juga
Begitu pesan Presiden Joko Widodo saat memberikan sambutan pada Harlah ke 93 Yayasan Al Khairiyah dan Silaturahim Seribu Ulama Banten, di Pondok Pesantren Al Khairiyah, Citangkil, Cilegon, Banten, Jumat (11/5) petang.
"Rugi besar dan biaya sosialnya terlalu besar (kalau gaduh), hanya urusan pilkada setiap 5 tahun," kata Jokowi seperti dikutip dari laman Setkab.
Dalam Pilkada Serentak 2018, Jokowi mengimbau kepada untuk memilih calon pemimpin yang paling baik. Tapi, setelah acara pencoblosan di Tempat Pemungutan Suara (TPS), masyarakat harus kembali rukun sebagai saudara sebangsa setanah air.
"Jangan sampai dibawa kemana-mana. Ini adalah hajatan politik dan kadang politik itu banyak jahatnya," sambung mantan Gubernur DKI Jakarta itu seperti dilansir Kantor Berita Politik RMOL
Jokowi mengingatkan bahwa seluruh elemen bangsa ini adalah saudara. Sehingga, diharapkan tidak ada saling mencela, mengejek, menjelekkan, mencemooh, curiga, ujaran kebencian, dan adu ujaran kedengkian di media sosial.
"Mestinya, kita perkuat ukhuwah islamiyah, ukhuwah wathaniyah, ukhuwah insaniyah, ukhuwah basyariyah lebih besar lagi, kita jaga bersama-sama," tutupnya.
- KIM Salatiga Diinstruksikan Presiden Terpilih Untuk Usung Calon Kepala Daerah Di Salatiga
- KPU Jawa Tengah Tetapkan Pemenang Pilkada Serentak 2024, Jadwal Kemungkinan Mundur Sampai Maret
- Diusung PSI, dr. Robby : 30 Tahun Bergerak Dibidang Kemanusiaan, Saya Ingin Mengabdikan untuk Salatiga