Kalapas Batang Latih 9 Warga Binaan Jadi Atlet Angkat Besi

Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Batang Rindra Wardhana melatih sembilan warga binaan pemasyarakatan (WBP) untuk menjadi atlet angkat besi dan angkat berat. Ia memberi pelatihan pada WBP itu empat kali dalam seminggu.


"Kami membina WBP yang berumur kurang dari 30 tahun. Kami beri menu latihan angkat berat dan angkat besi untuk awalnya," kata pria yang juga ketua Persatuan Angkat Besi Seluruh Indonesia (Pabsi) kabupaten Batang itu, Selasa (15/2).

Ia mengatakan bahwa WBP dalam Lapas pun bisa menjadi atlet. Hal itu pernah dilakukannya di Jawa Timur.

Saat itu, dua WBP resmi menjadi atlet angkat besi dalam ajang Porprov Jatim. Hal itu membuktikan bahwa warga binaan juga punya kesempatan yang sama.

"Kalau untuk info dari KONI, pertengahan tahun ini akan ada ajang Pra Porprov Jateng. Semoga ada atlet dari warga binaan," katanya.

Rindra mengatakan WBP bisa keluar Lapas untuk bertanding jika ada surat izin dari Kanwil Kemenkumham Jateng. Jika disetujui, WBP bisa bertanding sebagai atlet.

Ia mengakui ada keterbatasan alat untuk melatih para WBP di dalam Lapas. Pihaknya yang menggunakan alat seadanya mulai dari bekas ban truk, alat fitnes hingga batangan besi.

"Kami yakin bisa menelurkan bibit atlet dari dalam sini," ucapnya.

Seorang WBP, Taufiq (27) menjadi satu yang ikut dalam latihan. Ia mengaku termotivasi untuk menjadi atlet meski menjadi warga binaan.

Ia mengatakan bahwa bisa warga binaan bisa difasilitasi menjadi atlet oleh Pabsi dan Persatuan Angkat Berat Seluruh Indonesia (Pebarsi). Karena itu, ia akan berusaha semaksimal mungkin agar jadi atlet.

"Jadi punya motivasi dan tujuan yang jelas ke depannya nanti," jelasnya.