Kasus Covid-19 Hampir Masuk Garis Finish, Jangan Buat Garis Penyesalan

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan, kurva kasus Covid-19 di Indonesia saat ini sudah mengalami penurunan. Dia mengibaratkan kasus Covid-19 di Indonesia sudah mendekati garis finish.


Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan, kurva kasus Covid-19 di Indonesia saat ini sudah mengalami penurunan. Dia mengibaratkan kasus Covid-19 di Indonesia sudah mendekati garis finish.

"Garis finish sudah kelihatan di depan. Jika kita lengah dan tidak disiplin, kita akan balik lagi. Bukan ke arah finish, melainkan ke arah penyesalan,†tegas Ganjar, dalam webinar bertajuk "Stop Mudik! Tekan Turun Laju Covid-19", yang digelar Komite Pengendalian Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN) dan Kominfo, Rabu (28/4).

Dia mengingatkan, jangan sampai Indonesia mengikuti lonjakan kasus Covid-19 seperti yang terjadi di India, karena momentum mudik hari raya Idul Fitri 2021.

"Pemerintah telah melarang mudik mulai tanggal 6 hingga 17 Mei. Saya minta larangan ini diikuti, jangan dilanggar. Tiada mudik bagimu,†tegasnya.

Momentum lebaran jangan sampai membuat kasus di negeri ini melonjak seperti di India. Di India, kurva kasus Covid-19 dan jumlah kematian terus meroket akibat dua kejadian, yakni kegiatan keagamaan dan kegiatan politik.
"Efek kasus di India sampai ke Indonesia, vaksinasi di Indonesia yang seharusnya sudah mendapatkan, tapi tertahan di India,†imbuhnya.

Menurut Ganjar, tidak masalah tidak melakukan mudik pada hari raya Idul Fitri selama dua tahun ini. Bertemu dengan keluarga maupun orang tua, kata dia, dapat dilakukan bukan pada konteks mudik hari raya.

"Kalau konteksnya mudik hari raya maka beramai-ramai pulang ke kampung menjelang lebaran, ada jutaan orang akan pulang. Ini sangat berbahaya, karena masih pandemi,†tegasnya.

Kabag Operasi Korlantas Polri Kombes Pol Rudi Antariksawan mengatakan, pihaknya sudah mengantisipasi masyarakat yang akan mudik pada hari raya lebaran. Antisipasi dilakukan dengan pencegatan baik di jalur jalan tol, jalan arteri, dan jalan alternatif.

'Kami juga melakukan pencegatan selama 24 jam di jalan-jalan tikus,†ujarnya.

Rudi menjelaskan, pencegatan bukan hanya bagi kendaraan roda empat, melainkan juga kendaraan roda dua. Masyarakat yang kedapatan mudik maka akan diperintahkan putar balik untuk kembali ke tempat asal.

"Kami belajar dari hari raya tahun lalu, jika pemudik lolos di pos pencegatan pertama, maka tidak akan lolos di pos pencegatan selanjutnya,†tegasnya.

Ketua Bidang Data dan IT Satgas Covid-19 Dewi Nur Aisyah mengatakan, ada korelasi kuat antara mobilitas dan libur panjang dengan peningkatan kasus aktif Covid-19.

Pelaksanaan libur panjang mengakibatkan kenaikan kasus Covid-19 di Indonesia. Dengan adanya libur panjang, maka kenaikan kasus Covid-19 terjadi pada 10-14 hari setelah libur panjang.

"Dampak kenaikan kasus terlihat minimal selama 3 pekan, setelah libur panjang,†ujarnya.

Dia menunjuk contoh kenaikan kasus Covid-19 pada libur Idul Fitri tanggal 22-25 Mei tahun 2020 yang berdampak kenaikan kasus pada 6-28 Juni 2020. Kenaikan rata-rata jumlah kasus harian setelah Idul Fitri 2020 sebanyak 68%-93%.

"Perkembangan angka kematian cenderung mengikuti jumlah penambahan kasus, semakin tinggi penambahan jumlah kasus berisiko meningkatkan jumlah kematian,†ungkapnya. [sth]