Ilmuwan Rusia mendeteksi kasus pertama penularan jenis flu burung H5N8
ke manusia dan telah melaporkannya kepada Organisasi Kesehatan Dunia
(WHO).
- Gereja Ortodoks Rusia Siapkan Doa Khusus untuk Anak Muda yang Kecanduan Game Online
- Satu Tewas Dalam Insiden Penembakan di Sydney
- India Bakal Jadi Salah Satu Negara Pemesan Pertama Sistem Roket Canggih S-500
Baca Juga
Ilmuwan Rusia mendeteksi kasus pertama penularan jenis flu burung H5N8 ke manusia dan telah melaporkannya kepada Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Kepala pengawas kesehatan Rusia Rospotrebnadzor, Anna Popova pada Sabtu (20/2) mengatakan para ilmuwan di laboratorium Vektor telah mengisolasi materi genetik strain dari tujuh pekerja di sebuah peternakan unggas di Rusia bagian selatan.
Wabah flu burung sendiri telah dikonfirmasi muncul di antara para unggas di wilayah tersebut sejak Desember 2020, dikutip dari Kantor Berita RMOL.
"Informasi tentang kasus pertama penularan flu burung (H5N8) ke manusia di dunia telah dikirim ke Organisasi Kesehatan Dunia," ujar Popova, seperti dikutip Sputnik.
Popova mengungkap, para pekerja yang terinfeksi tidak menderita konsekuensi kesehatan yang serius.
Strain H5N8 yang sangat menular dan mematikan bagi unggas belum pernah dilaporkan menyebar ke manusia. Sehingga penemuan tersebut sangat penting untuk mengetahui mutasi lebih lanjut.
Penemuan mutasi ini ketika virus belum memiliki kemampuan untuk menularkan dari manusia ke manusia memberi tahu kita semua, seluruh dunia, untuk bersiap menghadapi kemungkinan mutasi, dan bereaksi dengan cara yang memadai dan tepat waktu," jelas Popova.
Laboratorium Pusat Virologi dan Bioteknologi Vektor State terletak di Koltsovo, Siberia. Kepala lab, Rinat Maksyutov mengatakan pihaknya siap untuk mulai mengembangkan alat tes yang akan membantu mendeteksi H5N8 pada manusia dan vaksin untuk mengatasinya.
**- Teuku Rezasyah Dilantik Jadi Ketua Grup Studi Juche Indonesia
- Presiden Ukraina Dinobatkan Jadi Person of the Year Majalah Time
- Dikecam, Kekejaman Polisario di Tindouf