Gejolak politik, ekonomi dan sosial yang tengah terjadi di Afghanistan mengundang perhatian banyak pihak, termasuk kelompok feminis Femen.
- Jurnalis Ternama Turki Diseret ke Meja Hijau karena Diduga Hina Erdogan
- Dua Pelancong Prancis Ditangkap Aparat Brasil Karena Nekat Nongkrong di Atas Patung Yesus
- Selamat ! Empat Pelajar Indonesia Sabet 8 Medali IESO Beijing 2024, Satu Siswa Ternyata dari SMAN 1 Kudus
Baca Juga
Kelompok feminis yang didirikan tahun 2008 di Ukraina ini terkenal ekshibisionis, alias gemar mencuri perhatian dengan mengorganisir hal-hal yang kontroversial, seperti bertelanjang dada di depan publik, untuk memperjuangkan hak wanita, dikutip dari Kantor Berita Politik RMOL.
Baru-baru ini, sejumlah anggota kelompok feminis Femen di Jerman menggelar unjuk rasa untuk memprotes pembatasan terhadap wanita di Afghanistan.
Pada Kamis (23/9), sejumlah wanita itu melakukan aksi di depan Gerbang Brandenburg di Berlin untuk menyuarakan keprihatinan mereka.
Dari beberapa foto yang beredar, tampak tiga orang wanita yang mengenakan burqa hitam, atau pakaian longgar yang menutup seluruh tubuh wanita, dari atas kepala hingga kaki, termasuk bagian wajah, hanya di bagian mata yang tampak dibatasi kain menerawang atau kain jaring.
Mereka lalu melepas buqra terserbut dan memamerkan tubuh mereka yang dibalut pakaian berbahan seperti jaring tipis dan transparan. Ketiganya tampak hanya mengenakan celana dalam dan bertelanjang dada. Di bagian dada mereka terdapat tulisan serupa tulisan di poster yang mereka pegang.
Poster dan tulisan di dada mereka terdiri dari tiga bahasa. Satu wanita memegang poster dan tulisan di dadanya berbahasa Arab. Satu wanita dengan tulisan berbahasa Inggris, dan satu wanita lainnya dengan tulisan berbahasa Jerman.
Namun apa yang mereka suarakan adalah sama, yakni "Taliban ingin membuat wanita menjadi tidak terlihat".
Protes mereka ini merupakan bentuk keprihatinan mereka atas sikap Taliban yang membatasi ruang gerak serta peran publik wanita di Afghanistan.
- Taliban Menistakan Sejarah Pengibaran Bendera AS di Iwo Jima
- Aksi Penikaman Terjadi di Kereta Komuter Tokyo
- Pencarian Eril Ridwan Kamil di Sungai Aare Dilanjutkan Kembali