Perwakilan kelompok pedagang Pasar Johar merasa kecewa dengan hasil pendataan yang dilakukan Dinas Perdagangan, Rabu (16/2) kemarin. Mereka merasa jika Dinas Perdagangan bukan meminta pedagang yang bukan asli Johar Utara dan Tengah untuk pindah, namun hanya memberikan penawaran kepada pedagang yang sudah ada di kawasan Cagar Budaya, apakah mau pindah atau mau tetap berada ditempat tersebut.
- Letkol Inf Andy Soelistyo Jabat Kepala Penerangan Kodam IV/Diponegoro Yang Baru
- Kota Semarang Mulai Melakukan Vaksinasi Pelajar
- Warga Pemalang Manfaatkan Bansos Sembako untuk Modal Jualan Nasi Uduk
Baca Juga
Hal ini dirasakan oleh kelompok pedagang menjadi tidak sesuai dengan keinginan kelompok pedagang yang meminta pedagang asli Johar Utara dan Tengahlah yang bisa menempati lokasi tersebut. Pasalnya di Johar Tengah dan Utara banyak diisi pedagang dari Yaik maupun Pungkuran.
“Persoalannya, kemarin penyampaiannya bukan harus pindah, tp kalau disini (Johar) tidak apa-apa, pindah boleh. Ini bukan melaksanakan keputusan, ini penawaran. Akhirnya, pedagang yang disana tidak mau pindah, padahal mereka bukan pedagang Johar," kata Ketua PPJ Kota Semarang, Mudazir, usai rapat bersama Komisi B DPRD Kota Semarang, Kamis (17/2).
Selain itu, dari masing-masing kelompok ternyata masih belum satu suara terkait dengan penataan ulang Pasar Johar. Padahal dari tiga kelompok yakni PPJ , PPJP Johar dan PPJCB sudah membuat Nita kesepahaman yang berisi tentang penataan ulang baik Johar Utara, Tengah dan Selatan.
Namun ternyata masih ada saru kelompok yang tidak setuju dengan nota kesepahaman tersebut padahal sudah ditandatangani oleh masing-masing ketua kelompok.
"Ini sudah dibicarakan beberapa kali. Masing-masing pihak sudah mempelajari nota kesepahaman itu. Pedagang yang bukan Johar harus dikeluarkan sebab pedagang Johar yang belum dapat banyak. Yang basement DEDnya memang untuk pedagang Yaik," jelasnya.
Mudazir mengaku kenyataan dilapangan ternyata lapak di Johar Utara dan Tengah justru ditempati oleh pedagang yang bukan asli Johar seperti pedagang dari Yaik, Kanjengan dan Pungkuran. Dan bahkan ada pedagang dari luar kawasan tersebut. Selain itu ada lapak yang tidak ada nama pemiliknya.
“Kami harap semua pihak bisa menjalankan kesepahaman yang sudah menjadi kesepakatan bersama yang mana pedagang dikembalikan ke blok semula,” tandasnya.
- PT Jasamarga Batang Semarang Menyalurkan 1000 Paket Sembako ke Warga Membutuhkan
- Walikota Solo : Serbuan Vaksinasi Bantu Percepat Terbentuknya Herd Immunity
- Perkembangan Mutakhir: Event Peluncuran Air Minum Gagal, Perum Jasa Tirta 1 Bakal Gugat Perhutani Telawa