Pelaksanaan pemilihan umum (Pemilu) yang aman, tertib,
damai dan berintegritas menjadi bukti bahwa Venezuela adalah negara yang
menjunjung tinggi demokrasi.
- Nicky Minaj Bersiap Datang Jika Dipanggil Gedung Putih
- Xi Jinping Nilai Ekonomi Dunia Sedang Alami Pemulihan yang Menakutkan
- Maroko Ikut Senang Indonesia Jadi Anggota Tidak Tetap DK PBB
Baca Juga
Duta Besar Venezuela Untuk Indonesia, Gladys Urbaneja Duran mengatakan, pemilihan presiden yang berlangsung pada Minggu kemarin (20/5) merupakan tanda bahwa Venezuela berhasil membebaskan diri dari ancaman negara lain yang tidak mengakui demokrasi di negara tersebut.
"Sejarah menunjukkan bahwa Venezuela berhasil menunjukkan eksistensinya berdiri sejajar dengan negara lain di Amerika Latin dan dunia. Sejarah dua kali mencatat bahwa Venezuela dua kali berhasil menjalankan pemilu aman dan independen," ujar Gladys saat berbincang dengan redaksi Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (22/5).
Meski demikian, lanjutnya, tugas Presiden Terpilih Venezuela, Nicolas Maduro masih panjang. Utamanya, dalam menciptakan keadilan sosial bagi seluruh warganya.
Di sisi lain, kemenangan Maduro adalah peristiwa sejarah yang harus diingat oleh masyarakat dunia. Karena di tengah tekanan dan ancaman negara lain seperti Amerika Serikat, Maduro justru terus maju tanpa kenal takut menyatakan diri siap membangun Venezuela sebagai negara berdaulat, bermartabat dan tidak akan tunduk pada siapapun.
"Masyarakat Venezuela berhasil melakukan pemilu damai di tengah tekanan negara lain lewat embargo ekonomi yang membuat keuangan negara jatuh. Tapi pemilu presiden tetap berlangsung," katanya.
Untuk diketahui, Presiden Venezuela, Nicholas Maduro yang baru saja memenangkan pemilihan umum di negaranya mengumumkan pengusiran 2 diplomat Amerika Serikat (AS).
Maduro mempersona non gratakan 2 orang top diplomat AS karena dituding melakukan perlawanan terhadap Pemerintah Venezuela yaitu Todd Robinson dan Brian Naranjo.
Pengumuman persona non grata terhadap 2 diplomat AS ini diumumkan Maduro melalui pidatonya di televisi pada Selasa (22/5).
Dia mengecam keras sanksi ekonomi yang dijatuhkan Pemerintah AS terhadap Venezuela.
- Kebakaran Hutan di California Utara Melahap 30.000 Hektar Lahan
- Eril Tak Kunjung Ditemukan, Tim SAR Lakukan Penyelaman
- Ini Arti Lain Asian Games 2018 Bagi Korea Utara