Sejarah Kemerdekaan Republik Indonesia tidak terlepas dengan perjuangan Radio Republik Indonesia (RRI) yang berperan aktif untuk 'mengumandangkan' kemerdekaan Indonesia ke seluruh pelosok negeri.
- Konser Dewa 19 Meriah, Bupati Juliyatmono Naik Panggung Duet Lagu Separuh Nafas
- Beri Tambahan Gizi dan Edukasi, Kapolres Grobogan Bagikan Susu ke Anak Sekolah
- Lalin di Kalikangkung Hari Pertama Operasi Ketupat Candi 2025, Lancar!
Baca Juga
Namun banyak yang belum mengetahui di wilayah lereng Gunung Lawu tepatnya di Jenawi pernah didirikan stasiun darurat untuk perjuangan kemerdekaan RI.
Bupati Karanganyar, Juliyatmono sampaikan, RRI merupakan bagian dari sejarah Indonesia di jaman revolusi kemerdekaan. Siaran radio pada masa revolusi menjadi sarana menginformasikan kepada masyarakat Indonesia tentang kemerdekaannya. Pada masa itu, karena diburu penjajah Belanda maka pemancar diungsikan ke perbukitan Desa Balong, Kecamatan Jenawi dengan cara digendong.
Pemerintahan Belanda kala itu tidak ingin berita kemerdekaan Indonesia tersebar luas dan memicu pemberontakan warga. Alhasil, semua stasiun dan radio beserta pemancarnya di hancurkan. Demi untuk mempertahankan pemancar agar terus menyiarkan kemerdekaan Indonesia dan tidak terpantau Belanda, para pejuang menyembunyikan pemancar itu di kandang kambing.
Hal tersebut disampaikan Juliyatmono saat menerima rombongan Kepala RRI Surakarta Said Abdilah bersama jajarannya terkait agenda peringatan Hari Radio Republik Indonesia (RRI) ke 73.
Menurutnya ada keterikatan sejarah kemerdekaan Indonesia, RRI dan Kabupaten Karanganyar. Untuk itulah Pemkab dan RRI Surakarta akan melakukan napak tilas mengenang perjuangan saat jaman revolusi.
"Kedepannya kita berharap ada museum RRI di Balong, Jenawi. Sebagai sarana pendidikan kepada masyarakat dan generasi muda, bahwa di lokasi tersebut pernah didirikan stasiun darurat untuk perjuangan kemerdekaan RI," jelas Juliyatmono, Rabu (5/9).
Sementara itu Kepala RRI Said Abdilah, sangat mengapresiasi acara napak tilas sebgai bagian dari perayaan HUT RRI yang rutin digelar setiap tahunnya. Napak tilas dimulai dari kantor RRI di Solo dan finish di lokasi bekas pemancar RRI Desa Balong Jenawi, Karanganyar.
"Terima kasih untuk Pemerintah Kabupaten Karanganyar yang selalu mendukung kegiatan napak tilas dalam rangka menggelorakan semangat generasi muda agar lebih mengenal sejarah panjang RRI," terangnya.
Terpisah Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga, Titis Sri Jawoto mengatakan, napak tilas untuk memperingati HUT RRI rutin digelar setiap tahunnya. Dalam pelaksanaannya akan dimeriahkan atraksi budaya dan seni dalam proses perjalanan napak tilas. Terkait waktu pelaksanaanya pihaknya masih harus berkoordinasi dengan pihak lainnya.
- Tujuh Orang Menerima Anugerah Jurnalistik Adinegoro 2024
- Hari Jadi Diubah, Pansus DPRD Sebut Logo Pemkab Banjarnegara Nederland Sentris
- Kapolres Semarang Imbau Jemaat Bawa Barang Seperlunya