Ketua Kontingan Porprov Kota Magelang: Perjuangan Kami Tidak Ada Artinya

Kontingen Porprov Kota Magelang saat meraih medali di ajang tersebut.
Kontingen Porprov Kota Magelang saat meraih medali di ajang tersebut.

Keberuntungan rupanya sedang tidak berpihak kepada para atlet Kota Magelang yang berprestasi dalam Pekan Olah Raga Provinsi (Porprov) Jawa Tengah 2023. Raihan 63 medali tak mampu "menggelitik" Walikota Magelang untuk memberikan bonus.


"Kenyataan ini memang memprihatinkan karena perjuangan para atlet yang sudah berjibaku demi meraih medali seakan tak ada artinya," tutur Cholid Abidin, Ketua Kontingan Kota Magelang pada Porprov Jateng 2023, Jumat (22/09).

Meski begitu, Cholid berjanji tidak akan tinggal diam untuk memperjuangkan hak para atlet. Yakni, secara intensif menjalin komunikasi dengan pimpinan cabang olah raga (cabor) peraih medali di event 4 tahunan tersebut. 

Karena sebagian pimpinan cabor yang bertanding di ajang Porprov Jateng adalah anggota DPRD Kota Magelang.

Di bagian lain, Udin juga menengarai ada yang tidak beres perihal nasib proposal KONI tentang usulan anggaran bonus ke Walikota. Maksudnya, kenapa proposal tidak sampai ke DPRD.

Dalam hal ini, Udin sependapat dengan Ketua KONI Kota Magelang, Ali Sobri Sungkar, dan Ketua Akuatik (dulu PRSI), HIR Jatmiko. Dalih Walikota Magelang tidak mencairkan bonus atlet karena ada refocusing anggaran untuk penanganan Covif-19, dinilai mengada-ada.

"Usulan bonus atlet sudah kami ajukan pertengahan Juni atau sebelum Porprov dilaksanakan. Dan status pandemi pun telah berganti endemi tahun lalu," tutur mereka, Kamis (21/09).

Menurut Jatmiko, jika proposal berisi usulan bonus atlet dari KONI kepada Pemkot, diteruskan ke legislatif, tentu ceritanya akan lain.

"Kalau usulan KONI diteruskan ke DPRD, pasti akan dibahas di Badan Anggaran untuk mendapat persetujuan," kata dia, yang juga anggota Komisi C DPRD Kota Magelang.

Bahwa, dalih Walikota Magelang tidak mencairkan bonus atlet karena adanya refocusing anggaran untuk penanganan Covif-19, dinilai mengada-ada.

Hal itu diungkapkan Ketua KONI Kota Magelang, Ali Sobri Sungkar, dan Ketua Akuatik Kota Magelang, HIR Jatmiko, dihubungi secara terpisah.

"Usulan bonus atlet sudah kami ajukan pada pertengahan Juni atau sebelum Porprov dilaksanakan. Padahal, masa pandemi sudah berganti endemi tahun lalu," kata mereka, Kamis (21/09).

Jatmiko mengaku heran, kenapa usulan bonus atlet dari KONI kepada Pemkot, tidak sampai ke legistatif. Dia menduga ada sesuatu di balik sikap eksekutif itu.

"Kalau usulan KONI diteruskan ke DPRD, pasti akan dibahas di Badan Anggaran untuk mendapat persetujuan," kata dia, selaku wakil rakyat di Komisi C DPRD Kota Magelang.

Udin menyebut prestasi kontingen Kota Magelang tergolong luar biasa. Hal itu tak lepas kegigihan seluruh atlet dalam berlaga di cabang olah raga (cabor) masing-masing.

Dengan menerjunkan 136 atlet di 27 cabor, Kota Magelang berhasil merebut 63 medali. Antara lain, dari sejumlah cabor andalan. 

Dari cabor Selam meraih 3 medali emas, 3 perak, 3 perunggu. Cabor menembak meraih 3 emas, dan 1 perak. Cabor dansa mendulang 4 emas, 2 perak, 1 perunggu. Disusul cabor sepatu roda 1 emas dan cabor arum jeram 1 emas.

"Raihan bertambah dibanding capaian di Porprov 2018, dengan 45 medali. Dalam persaingan yang begitu kompetitif posisi tertahan di rangking 16," ujarnya.