Agus Abusiri, Ketua RT 06 RW IV, Perumahan Praja Mukti, Sawahan, Kecandran, Kecamatan Sidomukti, Salatiga mengaku terkejut saat melihat dengan mata kepala sendiri aset-aset ditinggalkan RS, bandar arisan lelang online yang kabur.
- Video: Bawa Lari Rp 4,7 Miliar, bandar Arisan Online Diringkus
- Polres Salatiga Bentuk Satgas untuk Tangani Kasus Arisan Online
- Ketua RT Tempat Bandar Arisan Online Salatiga Dua Kali Dititipi Surat Panggilan Untuk RS
Baca Juga
"Saat diminta Polisi jadi saksi untuk masuk ke rumah saya kaget bukan kepalang. Barang-barang yang ditinggalkan macan-macam tas wanita branded merek terkenal super mahal ada di satu tempat khusus," kata Agus Abusiri kepada wartawan, Sabtu (21/8).
Mulai merek Chanel, Louis Vuitton, Hermes hingga Gucci bernilai ratusan juta ada dalam rumah berukuran tanggung tersebut. Dan semuanya, bukanlah KW alias palsu.
Meski ia tak memiliki langsung barang-barang mewah tersebut, Agus tahu dan paham merk yang melekat sering terpampang di sejumlah sumber media online.
Tercatat, akunya, tas, aksesori, baji yang tergantung di lemari kamar serta sejumlah perabot rumah tangga semuanya bermerek.
Tak pelak, barang-barang yang acap kali melekat dengan status kalangan wanita sosialita, banyak menonjolkan sisi lifestyle serta acap kali dipamerkan RS di akun media sosialnya itu ada dilihat Agus.
Meski tak boleh mengabadikannya dalam foto di telpon genggamnya, Agus Abusiri paham betul tingkatan strata sosial ditentukan oleh tas atau sepatu yang dikenakan. Terutama kaum hawa.
Semakin mahal dan terkenal merek sepatu, tas atau aksesori yang dikenakan, maka strata sosial seorang sosialita kian tinggi. Begitu juga nafsu memajang foto di profile picture BB pun makin tinggi, sangat terlihat dari sosok RS.
"Empat bulan tinggal di sini, sering pasang status wah. Barang-barang yang dipajang di sosmednya branded semua," pungkasnya.
Dan diakui Agus, Polisi masih meninggalkan baju serta tas dal kamar RS.
Sementara itu, evakuasi barang RS oleh pihak Kepolisian menjadi tontonan warga setempat. Tua muda hingga anak-anak tak puas hanya sekedar melihat dari kejauhan.
- Polres Karanganyar Diminta Usut Tuntas Laporan Terkait Dugaan Penipuan dan Penggelapan Jual Beli Kertas Senilai Rp 6,9 Miliar
- Janji Palsu Rumah Idaman, Puluhan Warga Karanganyar Diduga Tertipu Pengembang
- Kantar Indonesia Bantah Ada Kaitan dengan Aplikasi yang Beredar