Kinerja Saluran Irigasi Hanya 59,7 persen, DPUPR Sukoharjo Cek Lokasi

SDA bersama GP3A, P3A, Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan), Kelompok Tani dan sejumlah perangkat desa di wilayah Kecamatan Gatak melakukan penelusuran saluran irigasi di Daerah Irigasi Mandungan, Desa Blimbing, Kecamatan Gatak, Rabu (20/9/2023).
SDA bersama GP3A, P3A, Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan), Kelompok Tani dan sejumlah perangkat desa di wilayah Kecamatan Gatak melakukan penelusuran saluran irigasi di Daerah Irigasi Mandungan, Desa Blimbing, Kecamatan Gatak, Rabu (20/9/2023).

Kinerja saluran irigasi di kabupaten Sukoharjo mengalami penurunan, hanya mencapai 59,7 persen. Bidang Sumber Daya Alam (SDA) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Sukoharjo melakukan penelusuran sejumlah Daerah Irigasi di wilayah Kecamatan Gatak.


Penelusuran yang dilakukan bersama Penyuluh Pertani, Gabungan Petani Pemakai Air (GP3A), Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A), Kelompok Tani dan sejumlah perangkat desa temukan saluran irigasi yang bocor dan sedimentasi. 

Kepala Bidang SDA DPUPR Sriyadi mengatakan bahwa indeks kinerja sistem irigasi di Sukoharjo mencapai kurang dari 59,7 persen. Padahal, paling tidak indeks kinerja sistem irigasi mencapai 65 persen atau 70 persen.

SDA bersama GP3A, P3A, Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan), Kelompok Tani dan sejumlah perangkat desa di wilayah Kecamatan Gatak melakukan penelusuran saluran irigasi di Daerah Irigasi Mandungan, Desa Blimbing, Kecamatan Gatak, Rabu (20/9/2023).

"Implementasi dari gerakan peduli air irigasi (Gerdu Asi), kami bersama GP3A, P3A, petani, penyuluh, korwil melakukan pertemuan di Balai Desa Blimbing, lalu melakukan penelusuran saluran irigasi, melihat langsung ke lapangan, mulai dari bendungan sampai saluran tersier di Gatak," kata Sriyadi.

Menurut Sriyadi, dari hasil penelusuran ditemukan ada saluran tersier yang hilang, saluran irigasi yang bocor dan adanya sedimentasi. Akibatnya, air dari bendungan tidak sampai ke lahan pertanian yang ada di bawah. 

"Airnya bocor, jadi kalau musim seperti ini kasihan yang ada di bawah, tidak dapat jatah air," ungkapnya. 

Lebih lanjut dikatakan Sriyadi dari penelusuran ini akan dilakukan inventarisasi permasalahan yang ada. Kemudian, dari inventarisasi akan ada 2 upaya yakni rehabilitasi atau operasi pemeliharaan.

"Kalau permasalahannya besar, maka akan dilakukan rehabilitasi anggaran bisa dari APBD Kabupaten, APBD Provinsi maupun dari pusat. Banyak sumber anggaran yang bisa diupayakan. Lalu, kalau permasalahannya ringan  maka akan dilakukan operasi pemeliharaan melibatkan petani, GP3A, P3A," katanya. 

Lebih lanjut dikatakan Sriyadi, gerakan peduli irigasi ini mendapat dukungan penuh dari Bupati Sukoharjo Etik Suryani. Kata dia, Bupati Sukoharjo sudah mengeluarkan Instruksi Bupati Sukoharjo nomor 3459 tahun 2003 tentang gerakan peduli air irigasi melalui peningkatan peran perkumpulan petani pemakai air untuk mendukung program IP400 di Kabupaten Sukoharjo.

Dalam instruksi itu, Bupati Sukoharjo Etik Suryani meminta semua stakeholder pertanian terkait melakukan upaya pengaturan air irigasi dan pembuangannya, termasuk kegiatan membuka menutup pintu bangunan irigasi, menyusun rencana tata tanam, menyusun sistem golongan, menyusun rencana pembagian air, melaksanakan kalibrasi pintu/bangunan, mengumpulkan data, memantau, dan mengevaluasi. 

Kemudian melakukan pemeliharaan jaringan irigasi untuk menjaga dan mengamankan jaringan irigasi agar selalu dapat berfungsi dengan baik guna memperlancar pelaksanaan operasi dan mempertahankan kelestariannya, termasuk kegiatan pembersihan saluran irigasi, melakukan perbaikan jika terjadi kebocoran pada saluran irigasi: dan melakukan rehabilitasi jaringan irigasi guna mengembalikan fungsi dan pelayanan irigasi.