Kirab ini digelar rutin setiap tahunnya dan diadakan dalam rangka merayakan Peringatan Cap Go Meh, hari ke-15 dan hari terakhir dari masa perayaan Tahun Baru Imlek.
- Kota Solo Gelar Acara Berkebaya Bersama Ibu Negara
- Clorot, Banyak Yang Salah Membuka Bungkusnya Saat Pertama Menikmati
- Resmikan Renovasi Masjid Baiturrahman, Gus Yasin Imbau Masyarakat Andil dalam Kegiatan Masjid
Baca Juga
Kirab dimulai dengan doa bersama pada pukul 13.00 WIB dan disusul oleh arak-arakan dewa-dewi kepercayaan Tionghoa yang ditempatkan dalam rumah yang disebut Topekong.
Kemudian, kirab berkeliling Kota Pekalongan dengan diiringi serangkaian ritual dan atraksi barongsai serta marching band.
Turut hadir secara langsung adalah Walikota Pekalongan, HA Afzan Arslan Djunaid, Kapolres Pekalongan Kota, AKBP Doni Prakoso Widamanto, Dandim 0710/Pekalongan, Letkol Inf Rizky Aditya, Ketua DPRD, M Azmi Basyir, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Pekalongan, KH Ahmad Marzuki, dan sejumlah Forkopimda lainnya.
Menurut Walikota Pekalongan yang akrab disapa Mas Aaf, Kirab Dewa-Dewi dan budaya Imlek ini semakin kreatif dan mendapat antusiasme besar dari peserta mau pun masyarakat yang hadir. Para peserta dan penonton datang dari beragam etnis dan agama yang semuanya tumpah ruah memadati area kirab tersebut.
"Kirab Ritual dan Budaya Imlek dalam rangka merayakan Peringatan Cap Go Meh Tahun 2024 kali ini luar biasa. Karena dari segi peserta juga dimeriahkan oleh barongsai dari Perkumpulan Liong Samsie Dharma Asih Semarang. Kemudian, arak-arakan dewa-dewi kepercayaan Tionghoa yang ditandu juga
sangat kreatif sekali," ucapnya.
Ia juga menilai, pelaksanaan Kirab Dewa-Dewi Perayaan Cap Go Meh kali ini juga tak kalah meriah dari tahun- tahun sebelumnya. Bahkan, antusias warga
"Inilah Kota Pekalongan, kota yang guyub rukun, tidak memandang Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan (SARA). Semua masyarakatnya bisa bersatu padu dalam perbedaan di momentum-momentum tertentu, salah satunya pada Perayaan Kirab Ritual dan Budaya Imlek dalam rangka merayakan Peringatan Cap Go Meh Tahun 2024 ini," tegasnya.
Ketua Panitia Perayaan Tahun Baru Imlek 2024 Po An Thian Pekalongan, Suharsono menyampaikan terima kasih kepada seluruh elemen masyarakat yang setiap tahunnya selalu antusias menyambut dan menghadiri serta menjaga keamanan dalam Kirab Imlek ini.
Ia mengatakan, kirab ini merupakan bentuk solidaritas dan tenggang rasa yang ada di Pekalongan yang dapat hidup berdampingan dengan aman dan nyaman, walaupun di tengah perbedaan Suku, Agama, Ras dan Antar Golongan (SARA).
Ada 10 (sepuluh) tandu yang mengikuti kirab kali ini, yang terdiri dari 9 (sembilan) tandu Dewa & Dewi dan 1 (satu) tandu pendupaan. Sembilan dewa dan dewi yang ikut dalam Kirab Ritual dan Budaya Imlek 2024 Kota Pekalongan ini.
Rinciannya antara lain Sin Long Tay Tee (Dewa Pengobatan & Pertanian), Tek Hay Cin Jin (Dewa Perdagangan), Kwan Tee Koen (Dewa Kejujuran & Kesetiaan), Lie Lo Cia (Dewa Pelindung Anak-Anak).
Selain itu ada Dewa Bumi, Panglima Macan Pelindung Manusia, Dewa Kaisar Langit Utara & Pembasmi Ilmu Hitam, Dewi Pelindung Kaum Nelayan, Dewi Kwan Im/Dewi Welas Asih.
- Kunjungi Lokasi Bencana Longsor, Pj Gubernur Jawa Tengah Minta Proses Pencarian Korban Dipercepat
- Masyarakat Kota Pekalongan Diminta Tingkatkan Kewaspadaan
- Demi Temukan Produsen dengan Pembeli Luar Jawa, Youtuber Asal Makassar Datangi Pekalongan