Keluarga korban mendesak Komite Nasional Keselamatan
Transportasi (KNKT) serius dalam menginvestigasi kecelakaan pesawat Lion
Air PK-LQP.
- Longsor di Jalur Karanggandul–Karangsari, 16 Perjalanan KA Dialihkan, Dua Terlambat
- Jamaah Muslimin Hizbullah Desa Gumelem Banjarnegara Salat Idulfitri Lebih Awal
- Mobil Bak Tabrak Pembatas Jalan di Jalan Pandanaran
Baca Juga
Ayah Shandy Johan Ramadhan, yang menjadi korban pesawat dengan rute penerbangan Jakarta-Pangkalpinang itu berharap KNKT tidak masuk angin". Dia bahkan meminta pemerintah untuk memasukkan perwakilan keluarga korban sebagai anggota tim investigasi.
"Kami sangat hormat kepada KNKT, tapi tolong kami juga dihargai. Apakah kami secara aturan bisa untuk mewakili di tim investigasi sebagai pihak independen," katanya dalam pertemuan yang dihadiri oleh pendiri Lion Air Rusdi Kirana, Kepala Basarnas Marsdya Muhammad Syaugi, dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di Ballroom Teluk Jakarta, Ibis Hotel Central Jakarta, Cawang, Jakarta Timur, Senin (5/11).
Dia menilai bahwa ada aturan yang membolehkan investigator independen dari non PNS.
"Mungkin nanti kami menunjuk tenaga ahli," tandasnya.
Permintaan itu bukan bentuk ketidakpercayaan terhadap pemerintah. Hanya saja dia khawatir proses investigasi yang dilakukan KNKT masuk angin.
"Saya tidak hilang kepercayaan kepada pemerintah, tapi saya takut ini masuk angin. Jujur aja, kami takut masuk angin. Dengan segala hormat kepada teman-teman KNKT bekerja dengan hati nurani dan tolong perhatikan kami sebagai keluarga korban," pungkasnya.
- Kurang Konsentrasi Saat Mengemudi, Sebuah Truk Terperosok ke Sungai
- Kudus Tanggap Darurat Banjir
- May Day 2025, Polda Jateng Lakukan Pengamanan Humanis Tanpa Senjata Api