Korban Pengeroyokan Bingung Laporan ke Polres Batang Tak Ada Kabar

Korban pengeroyokan, Erwin Arianto (26) warga Dukuh Secang, Desa Kenconorejo, Kabupaten Batang, kebingungan mencari keadilan. Sejak melaporkan kasusnya Rabu, 19 April 2023, lalu ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Batang, tidak ada perkembangan berarti.


"Saya tunggu hingga luka jahitan wajah sembuh sekarang ini belum ada kabarnya," kata Erwin, Minggu (28/5).

Ia menjelaskan peristiwa yang dialaminya itu terjadi pada malam hari. Waktu itu, ia dan temannya mampir warung angkringan di Jalan Ahmad Dahlan.

Tujuannya saat itu adalah berteduh dari hujan sekaligus sahur sebelum pulang ke rumah. Tak lama, ada pengunjung angkringan lain ngobrol dengan pelayan wanita di angkringan.

Mendadak, orang itu  menghardik rekannya bernama Wahrudin yang sedang makan. Kata orang itu, teman saya nantang dengan melihatnya.

"Karena tak merasa seperti itu diabaikan saja hingga yang bersangkutan pergi," jelasnya.

Setelah itu, temannya, Wahrudin pergi  menjemput temannya yang kehabisan bensin di jalan. Lokasinya tidak jauh dari angkringan.

Beberapa menit kemudian, orang tak dikenal datang bersama dua temannya. Orang itu marah dan menuduhnya yang menantang.

"Saya tidak memberikan perlawan dan masih berusaha menjelaskan namun tetap dipukul menggunakan helem dan gelas. Setelah warga melerai ketiga pelaku kabur," tutur Erwin.

Kejadian pengeroyokan tersebut disaksikan penjual angkringan dan warga lainnya. Kejadian itu bahkan terekam CCTV warga yang ada di belakang angkringan.

"Total ada sembilan luka jahitan di wajah saya dan oleh polisi saya diminta mengamankan helm sebagai bukti nanti namun tidak dengan pecahan gelas yang digunakan pelaku untuk memukul," katanya.

Selama 1,5 bulan ini, dirinya masih menunggu perkembangan. Harapannya, pihak kepolisian menangkap pelaku.