Korea Selatan dilaporkan masih tetap membeli gas alam cairnya dari Moskow. Negara tersebut mengaku tidak berencana untuk mengubah kebijakannya terlepas dari upaya negara-negara Barat untuk mengembargo migas Rusia.
- Korsel Akan Kurangi Penjagaan Perbatasan
- Akun Twitter PM India Diretas Linimasa Promosikan Penipuan Bitcoin
- Kemlu Rusia Minta AS Bebaskan Maria Butina
Baca Juga
Perusahaan gas milik negara Korea Selatan, KOGAS, mencatat bahwa sumber daya energi pada awalnya tidak dikenakan sanksi, sehingga pembelian migas dari Rusia seharusnya tidak bermasalah, dikutip dari Kantor Berita Politik RMOL.
"KOGAS tidak memiliki masalah dengan Rusia saat ini. Jika situasi berubah di masa depan, KOGAS akan mendiskusikannya dengan pihak Rusia dengan itikad baik untuk menyelesaikan masalah," kata seorang sumber kepada Sputnik, Minggu (29/5).
Sementara itu, pembelian masih dilakukan berdasarkan kontrak jangka panjang, dengan volume yang sama seperti sebelumnya. Adapun pembayaran dilakukan dalam dolar melalui bank AS dan kemudian satu lagi di Jepang.
KOGAS mengaku belum menerima permintaan untuk membayar dalam rubel.
Kontrak jangka panjang antara KOGAS dan pihak Rusia mencakup pembelian 1,5 juta ton LNG per tahun, yang merupakan sekitar 4 perse dari pembelian perusahaan pada tahun 2021.
- Teuku Rezasyah Dilantik Jadi Ketua Grup Studi Juche Indonesia
- Salah Satu Tersangka Pembunuhan Jurnalis Jamal Khashoggi Ditangkap di Paris
- Pangkalan Militer Rahasia Dibangun di Pulau Terpencil Di India