Pemerintah Republik Korea atau Korea Selatan menawarkan
diri menjadi mediator untuk menengahi ketegangan yang mendadak kembali
muncul antara Republik Rakyat Demokratik Korea atau Korea Utara dengan
Amerika Serikat.
- Mahathir Mohamad Kembali Masuk Perawatan Rumah Sakit Jantung
- Presiden Prabowo Sambut Sohibnya Presiden Erdogan
- Narendra Modi Kancil Yang Gesit Bergerak Saat Artificial Intelligence Action Summit Di Paris
Baca Juga
Dilansir dari Kantor Berita RMOL, Kantor Presiden Gedung Biru, Hari Kamis pagi (17/5) menggelar pertemuan khusus untuk membahas ketegangan itu. Dikutip dari situs resmi Gedung Biru, bahwa pertemuan yang dipimpin Direktur Dewan Keamanan Nasional Chung Euiyong digelar pukul 07.00 waktu setempat.
Dewan Keamanan Nasional Korsel membahas pembatalan pertemuan antara pihak Korut dan Korsel yang sedianya digelar sehari sebelumnya (Rabu, 16/5).
Disebutkan dalam rilis Gedung Biru, bahwa Dewan Keamanan Nasional Korsel memastikan kembali komitmen mereka pada hasil pertemuan Kim Jong Un dan Moon Jaein tanggal 27 April lalu, serta memutuskan akan melanjutkan pembicaraan kedua belah pihak dalam waktu sesegera mungkin.
Sebagai tambahan, Korsel akan menggunakan berbagai saluran antara Korsel dan AS juga antara kedua Korea untuk mengkordinasikan perbedaaan pandangan sehingga pertemuan tingkat tinggi antara pemimpin Korut dan AS yang sudah direncanakan dapat dilakukan dengan semangat saling menghormati.
Anggota Dewan Keamanan Nasional juga setuju untuk menyelenggarakan pertemuan kedua Korea seperti yang sudah dijadwalkan termasuk di dalamnya memantau pemusnahan fasilitas ujicoba nuklir Korut di Punggyeri, serta mempersiapkan peringataan pertemuan 15 Juni 2000 antara Kim Daejung dan Kim Jong Il sesuai dengan semangat Deklarasi Panmunjeom.
- Penyanyi R&B R Kelly Terancam Bui Seumur Hidup
- Joe Biden Tuding Vladimir Putin Lakukan Genosida di Ukraina
- Panitia Olimpiade Tokyo Selidiki Pesta Alkohol Sejumlah Atlet