Pemerintahan Joe Biden di Amerika Serikat telah merumuskan sebuah
kebijakan luar negeri baru terbaru terhadap Republik Rakyat Demokratik
Korea atau Korea Utara.
- Vladimir Putin Tahan Dua Petinggi Intelijen Rusia karena Invasi Tak Mulus
- China Keluarkan Aturan Main Game Online untuk Anak-anak
- Indonesia-AS Lakukan Dialog Strategis Perdana
Baca Juga
Pemerintahan Joe Biden di Amerika Serikat telah merumuskan sebuah kebijakan luar negeri baru terbaru terhadap Republik Rakyat Demokratik Korea atau Korea Utara.
Dikutip dari Kantor Berita RMOL, disebutkan kebijakan luar negeri itu merupakan jalan tengah dari dua pemerintahan sebelumnya di era Barack Obama dan Donald Trump.
Media Korea Selatan Yonhap (Selasa, 11/5), mengabarkan bahwa proposal tersebut telah "diterima dengan baik" oleh Korea Utara.
Kabar ini menjadi semacam angin segar bagi Semenanjung Korea setelah di bulan Februari lalu Korea Utara tidak merespon tawaran dialog yang disampaikan Amerika Serikat.
Ketika itu Korea Utara menegaskan bahwa mereka tidak akan melakukan pembicaraan apapun dengan Amerika Serikat sampai Washington DC menghilangkan kebijakan bermusuhan terhadap Pyongyang.
Namun, apakah kabar terbaru mengenari respon Amerika Serikat ini akan benar-benar mengarah pada dialog yang sebenarnya? Tentu masih terlalu dini untuk disimpulkan.
Amerika Serikat mengumumkan kesimpulan dari kebijakan luar negeri baru terhadap Korea Utara pada 30 April lalu. Juru bicara Gedung Putih, Jen Psaki, mengatakan kebijakan baru itu tidak akan mengupayakan kesepakatan "tawar-menawar besar" dengan Korea Utara.
Hal ini memunculkan asumsi bahwa pemerintahan Joe Biden mungkin terbuka untuk pendekatan bertahap atau langkah demi langkah untuk menuju denuklirisasi Semenanjung Korea.
**
- Ponsel Ratu Elizabeth II Salah Satu Tercanggih di Dunia
- Hometown ChaChaCha' TvN Merilis Poster Karakter Shin Min Ah, Kim Seon Ho, & Lee Sang Yi
- Menlu Retno Bahas Kesenjangan Vaksin Yang Sangat Besar