Lailatul Khurriyah SP.d, Guru SMP Negeri 1 Salatiga, menjadi petugas upacara yang paling tua dalam pelaksanaan upacara puncak peringatan HUT ke-78 PGRI dan Hari Guru Tingkat Kota Salatiga, Senin (27/11).
- Gebyar PAUD Kabupaten Karanganyar, Ini Keluhan Para Guru
- Tak Ada Klaster Sekolah, Besok PTM Berjalan Lagi
- PPDB Jalur Zonasi Menuai Kritik, KSP : Kecurangannya yang Diberangus, Bukan Sistemnya
Baca Juga
Sosok berusia 53 tahun ini didapuk menjadi pembaca dan pengucapan Ikrar Guru Indonesia dalam upacara yang dipusatkan di Lapangan Pancasila itu.
Kepada RMOLJateng, ia mengaku tak menyangka masih diberikan kepercayaan bersama jiwa-jiwa muda menjalankan tugas dan pengabdian sebagai Petugas Upacara di Hari Guru.
"Sebagai petugas upacara tertua saat ini saya sangat bangga sekali, diberikan kesempatan bersaing di antara anak muda dalam artian positif," ujar Lailatul.
Ia pun mengaku berupaya keras dan berusaha sejalan walaupun di tengah-tengah latihan kadang ada yang menganjal dan tidak sejalan.
Maklum, Lailatul dan petugas upacara lainnya hanya diberikan kesempatan latihan dalam waktu satu minggu saja. Itu pun dilakukan di sela-sela kegiatan mengajar di sekolahan.
"Jadi kami berusaha untuk tetap bisa sejalan, meskinpun saat latihan ada ada 'something wrong'. Yang pasti, kami bersama-sama untuk memberikan yang terbaik," ungkap Lailatul yang telah mengabdikan diri sebagai guru sejak tahun 1992.
Terbukti, dengan perasaan sangat bangga, Lailatul mengaku puas hasil yang diberikan bersama petugas upacara lainnya yang rata-rata adalah anak didik serta guru-guru yunior di bawahnya. "Saya tidak merasa paling yang tertua tapi jiwa saya selalu muda," imbuhnya.
Disinggung soal kesejahteraan guru saat ini, ia pun menjelaskan jika sesuatu disyukuri itu akan merasa cukup dan barokah.
"Satu hal yang membuat saya merasa terharu adalah ketika saya merasa sudah tua pasti tidak akan dipakai tapi ternyata ada satu kesempatan diberikan tugas ini saya menjalankannya dengan sebaik mungkin," ucapnya.
Sementara itu, upacara puncak Peringatan HUT ke-78 PGRI dan Hari Guru Tingkat Kota Salatiga diikuti seluruh guru, staf dan pegawai PGRI se-Salatiga. Tak ketinggalan, perwakilan siswa-siswi SD, SMP hingga SMA sederajat dan Perguruan Tinggi.
Dalam amanahnya, Inspektur Upacara, Pj Wali Kota Salatiga, Sinoeng N Rachmadi, membacakan sambutan Mendikbudristek, Nadiem Anwar Makarim, mengucapkan rasa terimakasihnya kepada guru atas pengabdian dan dedikasinya dalam mendidik anak bangsa.
"Saya bukan guru, tapi dalam darah saya mengalir darah seorang guru. Darah itu mengalir dan sumsum itu mengalir dari ibu saya. Bila masih ada kata yang paling pantas selain terima kasih, akan saya ucapkan berulang kali di setiap saat. Dan melihat secara nyata, segenap pengabdian dan bakti yang telah bapak dan ibu guru berikan, mendidik dan mendampingi anak bangsa anak kandung Ibu Pertiwi. Kau ajarkan semuanya dengan sepenuh dan seikhlas hati dari buku pelajaran hingga budi pekerti, dari angka 1 hingga huruf Alif, guru ku terima kasih," ungkap Sinoeng.
Usai Upacara, seluruh peserta hingga tamu undangan melakukan flashmob bernyanyi dan menari dangdut bersama.
- BBGB : Program Guru Bergerak Mudahkan Kepsek Dapatkan Calon Pemimpin Pembelajaran
- 36 Sekolah Marakkan Expo HGN di Secang, Magelang
- 16 Kelompok Kesenian Salatiga Terima Dana Hibah