Reformasi birokrasi jadi prioritas utama pasangan Dedy Yon Supriyono dan Muhammad Jumadi selaku Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tegal.
- 73 Persen Berkas Pendaftar PPPK Teknis Pemkab Batang Tak Penuhi Syarat
- Wali Kota Sinoeng Ingatkan Kerahasiaan Data Sensus Dijaga
- Beredar Kabar Mutasi ASN Karena Setoran, Mantan Walikota Salatiga : Murni Kebutuhan Organisasi
Baca Juga
Hal itu dikatakan Wali Kota Tegal, Dedy Yon Supriyono di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Sabtu (23/3) dalam acara pengambilan sumpah jabatan dipimpin oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.
"Reformasi birokrasi, pelayanan prima, pencegahan korupsi akan menjadi prioritas kami dalam lima tahun ke depan," ucapnya.
Pemenang Pilkada Tegal 2018 tersebut nantinya akan memimpin Kota Tegal selama lima tahun ke depan.
Dalam sambutannya, Ganjar meminta kepada Dedy dan Jumadi untuk mengembalikan kejayaan Kota Tegal.
Sebab dalam beberapa kepemimpinan terakhir, Kota Tegal menjadi sorotan publik usai sejumlah Wali Kotanya yang ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) karena terjerat kasus korupsi.
"Tegal harus bangkit. Lupakan masa lalu dan tatap masa depan yang lebih baik," kata Ganjar.
Korupsi lanjut dia harus dihapus dari Kota Tegal.
Caranya adalah dengan mengedepankan pelayanan yang baik yakni mudah, murah, cepat, akuntabel dan transparan.
"Reformasi birokrasi menjadi kewajiban utama dari pak Dedy dan Jumadi. Mitigasi korupsi juga harus dilakukan dengan berbagai hal, salah satunya dengan pelayanan yang transparan dan akuntabel," paparnya.
Kota Tegal lanjut Ganjar memiliki banyak sekali potensi yang bagus. Kota ini dikenal masyarakat luas sebagai Jepangnya Indonesia.
"Ini potensi bagus yang harusnya bisa di gas pol untuk memajukan Kota Tegal," tambahnya.
Tak lupa Ganjar juga berpesan kepada Dedy dan Jumadi untuk terus menekan angka kemiskinan, angka kematian ibu melahirkan, angka kematian balita dan persoalan-persoalan lainnya.
Pihaknya menyarankan agar menggandeng sejumlah pihak termasuk keterlibatan PKK.
Kemiskinan di Kota Tegal lanjut Ganjar saat ini sudah menunjukkan penurunan yang signifikan yakni 7 persen.
Jumlah itu bahkan melebihi kota dan kabupaten lain di Indonesia.
Sejumlah pejabat hadir dalam acara itu, seperti Wakil Gubernur Jateng, Taj Yasin Maimoen, Sekda Jateng, Sri Puryono, jajaran Forkompimda Jateng, Forkompimda Kota Tegal dan tamu undangan lainnya. 
- Desa Kalipucang Wetan Batang Luncurkan Aplikasi Administrasi Desa
- Penghargaan KEJAR dari Kemenko Perekonomian, Sinoeng: Dorong Akses Keuangan
- Satu Tahun Wali Kota Semarang, Klaim Sukses Hidupkan Sektor Pariwisata
