Lulusan Politeknik Pekerjaan Umum (PU) berhasil menyerap pasar kerja bidang konstruksi di tanah Air. Perguruan tinggi vokasi yang didirikan Desember 2018 dan memulai pendidikan pada tahun akademik 2019, telah meluluskan 132 orang lulusan perdana, dan seluruhnya diserap pasar kerja konstruksi.
- Seminggu Berjalan, PTM 100 Persen di Jateng Dinilai Berjalan Baik
- Petugas SPPG Siapkan SOP Jelang Peresmian MBG
- Kembangkan Spesifikasi Purwarupa Mobil Hemat Energi Baru, Tim Antawirya Undip Siap Ikuti Kompetisi Internasional
Baca Juga
‘’Dari 132 lulusan, 102 langsung direkrut BUMN Karya dan sisanya direkrut kontraktor swasta,’’ ungkap Direktur Politeknik Pekerjaan Umum (PU) Semarang Prof. Ir. Indratmo, M.Sc., Ph.D, usai acara Seminar Nasional dan Pameran Kedua Tahun 2022, yang digelar di Hotel Patra, Selasa (6/12).
Acara itu menjadi agenda tahunan ilmiah, rangkaian event Dies Natalis Politeknik PU ke-4, Hari Bakti PU ke-77 dan preliminary event "World Water Forum 2024.
Dalam sambutannya, Indratmo mengatakan, penyelenggaraan Seminar Nasional ini merupakan penyelenggaraan yang kedua, setelah penyelenggaraan Seminar Nasional Pertama Politeknik Pekerjaan Umum yang sukses pada tahun lalu.
Penyelenggaraan Seminar Nasional pada tahun ini menghadirkan para pembicara dari pejabat dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, para professional pelaku industri/jasa konstruksi (Dunia Usaha/Dunia Industri), para akademisi, dan masyarakat pemerhati sektor konstruksi.
‘’Diharapkan Seminar Nasional dan Pameran pada tahun ini dapat menjadi upaya untuk mempertemukan dan implementasi model quadruple helix dalam pengelolaan pendidikan vokasi; yang melibatkan dunia pendidikan, dunia usaha/swasta, Pemerintah selaku pengambil kebijakan, dan masyarakat,’’ tuturnya.
Menurut dia, interaksi keempat pihak tersebut diharapkan dapat menghasilkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berakar pada implementasi di dunia nyata dalam bidang konstruksi, dan khususnya untuk meningkatkan pengembangan sumber daya manusia di lingkungan Politeknik Pekerjaan Umum.
‘’Hal ini merupakan upaya taut-dan-sesuai (link-and-match) antara dunia pendidikan dan dunia ketenagakerjaan,’’ imbuhnya.
Seminar ini diharapkan akan memberikan pengaruh positif terhadap pembangunan dan pengalaman nyata dengan hadirnya para ahli dan praktisi di bidang pekerjaan umum.
Dikatakan, Politeknik PU Semarang menyadari konstruksi merupakan salah satu bidang usaha yang memiliki nilai strategis dalam perekonomian nasional. Berbagai jenis infrastruktur dalam wujud aset fisik berfungsi memberi layanan untuk aktivitas sosial-ekonomi masyarakat, serta menjadi social overhead capital bagi pembangunan dan pembentuk lingkungan terbangun (Built enviroment) sebagai tindakan peradaban suatu bangsa.
Di samping itu, industri konstruksi berperan sebagai penggerak ekonomi, penyerap tenaga kerja, serta pengguna Sumber Daya Alam (SDA) dengan berbagai metode dan teknologi yang kompleks. Demimkian pentingnya infrastruktur sebagai produk dari industri konstruksi, sehingga salah satu prioritas utama dalam Agenda Pembangunan Kabinet Indonesia Maju adalah percepatan pembangunan infrastruktur.
Ia mengatakan, Politeknik PU Semarang telah mempersiapkan mahasiswa dalam pemenuhan arah pengembangan tersebut. Misalnya, secara kurikulum mahasiswa Building Information Modelling (BIM) melalui kerjasama dengan beberapa provider software BIM terkemuka, penggunaan Terrestrial Laser Scanner, dan Geographic Information System (GIS).
“Penggunaan drone untuk pemetaan terrain yang terkoneksi dengan Global Positioning System (GPS) dan berbagai keterampilan penggunaan software yang terkait dengan teknologi konstruksi,’’ jelas Indratmo.
Untuk endukung peningkatan kualitas pembangunan konstruksi nasional guna percepatan pembangunan infrastruktur, kata Indratmo, perlu adanya suatu ajang dalam upaya sharing ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) serta pengalaman riil (success story) dalam penyelenggaraan konstruksi di Indonesia. Terutama dari aspek metode maupun teknologi konstruksi, yang memiliki dampak cukup signifikan dalam mewujudkan terselenggaranya konstruksi yang beih berkualitas, lebih murah dan cepat.
Selain itu, Seminar Nasional ini juga dilengkapi dengan Pameran dan kunjungan lapangan yang mempertemukan kalangan akademisi dengan pelaku industri dan jasa konstruksi untuk mendekatkan antara pengetahuan dengan praktiknya.
Politeknik PU Semarang merupakan Perguruan Tinggi Negeri (PTN) rintisan baru di bawah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), dipimpin Direktur yang bertanggung jawab kepada Menteri PUPR melalui Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM).
Politeknik PU Semarang merupakan salah satu bentuk terobosan Kementerian PUPR untuk memenuhi kebutuhan dunia industri terhadap tenaga konstruksi terampil, dalam menghadapi tantangan global dan tantangan nasional pembangunan infrastruktur ke PU-an.
- Naik Peringkat, UNS Raih Ranking ke-6 UI GreenMetric
- Bahas Literasi Lingkungan Siswa, Guru SMAN I Karanganyar Ini Raih Gelar Doktor
- Bicara Generasi yang Hilang, Rektor Undip: Perkuat Keimanan dan Berkarakter