Mahasiswa Tewas Di Bawah Jembatan Di Karanganyar Ternyata Korban Penganiayaan

Penyebab kematian seorang mahasiswa asal Dusun Brongkol RT01/10 Desa Kwangsan, Jumapolo, Karanganyar, bernama Ridwan, mulai terungkap. Awalnya diduga merupakan korban laka lantas.


Penyebab kematian seorang mahasiswa asal Dusun Brongkol RT01/10 Desa Kwangsan, Jumapolo, Karanganyar, bernama Ridwan, mulai terungkap. Awalnya diduga merupakan korban laka lantas.

Jasad Ridwan ditemukan di bawah jembatan Desa Tugu perbatasan Kecamatan Jumantono Karanganyar dengan Kecamatan Polokarto, Sukoharjo pada Senin (17/5) lalu.

Namun pada Kamis (20/5) malam tim Satreskrim Polres Karanganyar mengamankan seorang pria berinisial AH warga Jumantono Karanganyar. AH merupakan terduga pelaku penganiayaan Ridwan.

Kapolres Karanganyar AKBP Muchammad Syafi Maula melalui Kasatreskrim Polres Karanganyar Kasatreskrim AKP Kresnawan Husain sampaikan kronologis penangkapan tersebut.

Kresnawan menyampaikan, semula pihaknya mendapatkan informasi dari masyarakat adanya temuan mayat di bawah jembatan Tugu Jumantono.

Saat olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) di lokasi, petugas menemukan satu unit kendaraan milik korban di semak-semak di pinggir jembatan. Kemudian ada bekas seperti kejadian Laka lantas.

"Usai olah TKP dan jenazah korban sudah dibawa ke RSUD Karanganyar, dokter menyatakan tidak ada bekas tindak kekerasan di tubuh korban," jelasnya, Jumat (21/5).

Kresnawan melanjutkan, saat awal penemuan jasad korban, pihaknya belum menemukan bukti awal yang cukup. Sehingga kesimpulan awal adalah korban laka lantas.

Namun, pihaknya memiliki kecurigaan ada tindak pidana dalam penyebab kematian korban. Sehingga dilakukan penyelidikan lebih lanjut dan mengumpulkan informasi.

Dari beberapa informasi yang masuk menyebut korban mengalami tindak penganiayaan. Pada kamis (20/5) diamankan seorang pria terduga pelaku berinisial AH warga Jumantono.

"Pengakuan AH, dirinyalah yang melakukan tindak penganiayaan terhadap korban," lanjutnya.

Penganiayaan tersebut dilakukan di salah satu rumah wilayah Jongke, Karanganyar. Dari hasil pengembangan kasusnya, hingga diamankan lagi tiga orang terduga pelaku lain.

"Kita lakukan pemeriksaan dan kita dalami lagi apakah masih ada yang membantu. Termasuk menggali motif dan modusnya nanti akan kita laporkan lebih lanjut. Saat ini masih dalam penyelidikan," bebernya.

Kasatreskrim juga menyebut tidak menutup kemungkinan dari pengembangan penyidikan akan ada penambahan jumlah tersangka baru. Pasalnya sampai saat ini motif tindakan yang dilakukan terduga pelaku masih belum terbuka.

"Karena yang bersangkutan sejauh ini mengaku aksinya (penganiayaan) dilakukan seorang diri. Bersama satu orang yg membantu membuang mayat dan motor korban. Dimungkinan ada (penambahann). Bisa saja ada penambahan tersangka baru. Tergantung pemeriksaan dan hasil penyelidikan," pungkasnya.