Mahasiswa KKN tim II Universitas Diponegoro tahun 2019 di Desa Kebondalem, Kecamatan Jambu, Kabupaten Semarang melaksanakan program multidisiplin berupa pendampingan izin Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT).
- Politeknik Madyathika Hadir di Purbalingga
- Rektor UKSW Targetkan Akreditasi Prodi
- Dies Natalis ke-64, Undip Kukuhkan Diri Jadi Universitas Riset
Baca Juga
Program tersebut merupakan rangkaian dari program Gerakan Nasional Revolusi Mental.
"Setelah survei UKM di Desa Kebondalem, akhirnya kami memilih UKM Kopi Lereng Blalak. UKM kami bantu dalam pengurusan dan pengajuan PIRT," kata Wahyu Sabtika (Statistika/2016) penanggung jawab dari program pendampingan PIRT, Jumat (16/8).
Ia menjelaskan, pelaku usaha UKM akan mendapat manfaat dengan memiliki PIRT.
Beberapa manfaat antara lain memudahkan dalam pemasaran pangab.
"Pangan dapat lebih dipercaya oleh konsumen serta dapat membuat konsumen lebih yakin bahwa Pangan memiliki kualitas dan keamanan yang terjamin," tambah Shofa’ul Mawaddah, mahasiswi Teknologi Pangan.
Pemilik Kopi Lereng Blalak, Arif Khairul Anwari menyatakan leran mahasiswa dalam mendampingi pengurusan PIRT cukup bagus.
Ia merasa terbantu melalui proses-proses pengajuan PIRT terutama pada saat pengisian formulir pengajuan PIRT ke dinas Kesehatan Kabupaten Semarang.
"Harapannya, dengan pendampingan pengurusan izin Pangan Industri Rumah Tangga, UKM dapat dengan segera mendapatkan nomor PIRT dari Dinas Kesehatan," ujarnya.
- Eks Taman Wisata Selomoyo Bakal Disulap Jadi SR Wonogiri
- Pemkot Semarang Alihkan Anggaran untuk Beasiswa
- Rektor UNS Prof Jamal Wiwoho Mengundurkan Diri