Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Prof Dr Muhajir Effendi menyebut sistem pendidikan di Indonesia masih tertinggal dari dunia internasional.
- DPRD Minta Pemda Segera Perbaiki Jalan Rusak Parah di Kawasan Merapi
- Terima Kunjungan MUKI, Ansor Kota Semarang Ajak Wariskan Negara Kesatuan Yang Damai Dan Toleran
- Ahmad Ridwan Kritik Pemkab Batang: Sedekah Laut Butuh Perhatian Serius
Baca Juga
Menteri sedang menyiapkan sejumla program untuk mengejar ketertinggalan tersebut, salah satu rencana yang digahas adalah menghapus ujian untuk SD dan SMP.
"Saya sedang berpikir ujian dihapus saja, karena kita tidak mengejar kompetisi tapi mengejar pendidikan karakter. Yang harus dibentuk sejak anak," kata Mendikbud Muhajir Effendi saat meresmikan gedung SMP SMA Muhammadiyah Program Khusus (PK) Kottabarat Solo, Jumat (4/10).
Mengacu pada PISA atau program penilaian pelajar internasional untuk penguatan menitik beratkan tiga ilmu, yakni sains, matematika dan bahasa.
Selebihnya akan diperkuat dengan lifeskills untuk membentuk pendidikan karakter.
"Life skill yang harus diajarkan pada anak yakni berpikir kritis, aktif komunikasi, kolaborasi, kreativitas dan kepercayaan," imbuhnya.
Mendikbud berpesan pada sekolah swasta, seperti Muhammadiyah harus lebih kreatif dan lebih unggul dibanding sekolah negeri.
"Ini mimpi saya sekolah swasta khususnya Muhammadiyah PK, maju dan siap menuju digitalisasi pendidikan," kata Mujahir.
Dalam kunjungan di Solo, Mendikbud didampingi Pimpinan PP Muhammadiyah Dahlan Rais, Kepala SMA Muh PK Hendro susilo, Kepala SMP Muh PK Muhdiyatmoko, juga pejabat terkait meresmikan dua gedung sekaligus yakni SMP Muhammadiyah PK Kottabarat dan SMA Muhammadiyah PK Kottabarat.
- CLA Group Berbagi Berkah Ramadhan
- Warga 5 RW di Salatiga Keberatan Penutupan Jalan di Perempatan Dukuh
- Walikota Semarang Harap Pemkot dan Pewarta Bersinergi