Sebagai kampus yang tetap melestarikan kebudayaan, Universitas Muria Kudus (UMK) menyuguhkan hiburan kearifan local “Kethoprak Reborn” dalam rangkaian Dies Natalis ke 44 kampus setempat.
- Manajer Pegadaian Kudus Bongkar Tips Merintis Bisnis Dihadapan Mahasiswa UMK
- Sukseskan Pilkada dan Perangi Hoax, KPU Kudus dan IJTI Muria Raya Rangkul Mahasiswa UMK
- Pamerkan Videotron Raksasa, Komitmen UMK Berdayakan UMKM Kota Kretek
Baca Juga
Pertunjukan kesenian rakyat mengusung naskah cerita “Cari Apa Lagi”, memberikan hiburan tersendiri bagi mahasiswa dan masyarakat Kudus dan sekitarnya.
Suasana panggung di Gedung Auditorium UMK kian pecah dengan gelak tawa ribuan penonton, saat bintang tamu yakni Cak Percil Cs menampilkan aksi kocaknya, Kamis (20/06) malam.
Kethoprak Reborn ini sengaja dimainkan oleh sejumlah dosen, tenaga kependidikan, mahasiswa UMK serta seniman dan pegiat teater yang juga alumni kampus swasta terbesar di Kudus ini.
Dalam pementasannya, Kethoprak Reborn berkolaborasi dengan sejumlah kelompokok teater. Diantaranya Teater Tigakoma, Teater Coin, Teater Aura, tim tari dan karawitan tim Pendidikan Guru SD UMK, serta komunitas teater luar kampus, yakni Teater Keset (Keluarga Segitiga Teater).
Dalam kesempatan tersebut, Rektor UMK Prof Darsono mengatakan, pementasan kesenian rangkaian Dies Natalis ke-44 ini, menunjukkan bahwa UMK memiliki kapital yang baik untuk mempromosikan budaya asli Jawa. Mulai dari kethoprak, wayang, karawitan, tari, gamelan dan lain sebagainya.
“Semua ini diramu pada malam hari ini untuk memberikan perjamuan kepada hadirin, bahwa di UMK juga memiliki kepedulian terhadap dalam nilai budaya, yang sekarang bukan lagi budaya lokal, melainkan budaya global dan budaya adiluhung,” ujar Prof. Darsono.
Sementara itu, Cak Percil yang memiliki nama asli Deni Afriandi ini, mengaku takjub dengan antusiasme masyarakat Kudus akan pertunjukan seni dan budaya.
Mengingat, kesenian dan kebudayaan tradisional semacam kethoprak, kata Percil, di era sekarang sudah mulai banyak ditinggalkan oleh gen z.
“Luar biasa sekali antusiasnya, penonton full bahkan sampai lantai 2 di auditorium juga full penonton,” kata Cak Percil.
Cak Percil juga mengapresiasi terhadap UMK yang turut aktif melestarikan kesenian tradisional dalam hal ini kethoprak. Sebab tidak hanya dosen saja, namun mahasiswa juga terlibat.
“Bahkan ada juga pementasan karawitan dari temen-temen SMA. Jadi dalam pertunjukan ini, UMK telah memberikan ruang serta wadah kepada pemuda-pemuda untuk terus nguri-uri kebudayaan tradisional kita,” ujar Precil.
Selain penampilan Cak Percil cs dan Kethoprak Reborn, pertunjukan seni dalam rangka Dies Natalis UMK ke-44 juga dimeriahkan penampilan karawitan dari SMA 1 Bae dan SMA 1 Kudus.
Rektor UMK Prof Darsono ingin menunjukkan UMK memiliki kepedulian mempromosikan budaya asli Jawa yakni ketoprak. Arif Edy Purnomo/RMOLjateng
- 50.828 Buruh Rokok di Kudus Diguyur Duit Rp600 Ribu
- Polres Blora Tangkap 3 Pelaku Curanmor di Kudus
- Rangsangan Bonus Bukan Jaminan Ciptakan Atlet Berprestasi