Kawasan wisata Tawangmangu dan Ngargoyoso diwarnai kemacetan panjang pada liburan Tahun Baru 2019.
- Ngargoyoso Waterfall, Mutiara Tersembunyi Di Lereng Gunung Lawu
- Dinparta Demak Bersinergi Demi Kekayaan Potensi Destinasi Dan Deswita
- Jumlah Pengunjung Intan Pari Capai 52 Ribu Pengunjung Selama Libur Lebaran
Baca Juga
Sejak memasuki wilayah Bejen Karanganyar hingga lokasi wisata ribuan kendaraan roda dua dan roda empat harus rela berjalan pelan. Lokasi wisata tersebut kondisi jalurnya berupa tanjakan dan tikungan tajam.
Fokus utama rawan macet berada di Karanganyar Kota, Karangpandan Ngargoyoso dan Tawangmangu. Petugas terlihat berjaga di titik rawan macet tersebut untuk mengurai kemacetan yang rutin terjadi karena lokasi tersebut selalu dipadati pengunjung dari luar kota.
Sejak memasuki wilayah segitiga emas di Karangpandan kendaraan yang didominasi plat mobil luar kota mulai mengular. Dari Karangpandan (terminal wisata Makutorama) sebagai titik pertemuan para pengguna jalan dari dan menuju ke Ngargoyoso, Tawangmangu dan Matesih.
Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Karanganyar, Titis Sri Jawoto sampaikan sudah berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk menyambut lonjakan pengunjung selama liburan akhir tahun. S
"Pengamanan sepanjang jalur wisata, rambu di kawasan wisata, pengamanan tempat rawan di sekitar objek wisata, juga antisipasi parkir membeludak saat libur tahun baru," jelas Titis, Selasa (1/1).
Titis sudah memprediksi akan terjadi lonjakan pengunjung di kawasan wisata Tawangmangu dan Ngargoyoso. Pihaknya berpesan pada pengunjung mewaspadai sejumlah lokasi rawan macet.
"Lokasi rawan macet di pertigaan dekat Restoran Bali Ndeso, pertigaan Candi Sukuh, pertigaan dekat Tubing Senatah, utara Pasar Kemuning, seputar Lawu Park, sekitar Cemoro Kandang, Plumbon di dekat Rumah Atsiri dan juga sekitar Ponpes Isy Karima atau Kampung Bahasa," lanjutnya.
Sejumlah sukarelawan juga ikut membantu wisatawan di sekitar Candi Cetho. Kondisi tanjakan tajam dikhawatirkan kendaraan yang tidak mengetahui medan akan kesulitan naik ke candi Cetho. Pemuda dari taruna dan warga sekitar berjaga di dekat tikungan maupun tanjakan menuju Candi Ceto dengan menyiapkan ganjal dari kayu.
"Kami himbau pada wisatawan yang tidak bisa menguasai medan, jangan naik untuk menjaga keselamatan diri sendiri dan orang lain. Jangan menggunakan bus besar ke lokasi wisata yang berada di ketinggian, untuk mengurangi risiko kemacetan, kecelakaan. Sebab jalannya sempit, tikungan, turunan, juga tanjakan tajam," pungkasnya.
- Sports Track Tinjomoyo Jadi Destinasi Wisata Baru di Kota Semarang
- Kenali Potensi Pariwisata di Kudus, Tim BKHM Kemendikbudristek Kunjungi Destinasi Wisata
- Ribuan Lampion Meriahkan Specta Sindoro-Sumbing Triathlon Dan Duathlon 2024 Wonosobo