- Peringatan Hari Otda Ke-29, Bupati Blora Dorong Tata Kelola Transparan Dan Akuntabel
- Wabup Purbalingga: Bansos Tak Boleh Salah Alamat
- Audiensi ADKASI Dan ADPSI Kepada Dirjen OTDA Kemendagri Demi Perkuat Sinergi Otonomi Daerah
Baca Juga
Rembang - Menyusul kebijakan pemerintah yang akan menghapus tenaga honorer non-ASN, kepastian nasib ratusan guru honorer di Rembang belum diketahui.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang belum bisa memastikan bagaimana nasib guru honorer yang memiliki masa kerja di bawah dua tahun.
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dindikpora) Rembang untuk sementara belum bisa memberikan komentar.
Saat ini terdapat rencana penghapusan tenaga non-Aparatur Sipil Negara (ASN) yang memiliki masa kerja di bawah dua tahun. Hal ini, juga berlaku untuk para guru.
Saat dikonfirmasi terkait dengan rencana tersebut, Kepala Dindikpora Rembang, Sutrisno mengaku belum bisa memberikan tanggapan. Sebab, sampai dengan saat ini, pihaknya juga belum mendapatkan petunjuk resmi dari pemerintah pusat.
“Kita masih menunggu petunjuk dari pusat sehingga kami belum berani berkomentar soal ini. Itu masalah pekerjaan orang ya belum berani komentar dulu. Nunggu kepastian dari pusat,” katanya kepada media kemarin, Rabu (12/02).
Saat ini, pihaknya juga masih melakukan tahapan verifikasi.
Memang untuk saat ini, para guru non-ASN sudah ada yang mengikuti seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
“Sudah. Ada kemudahan mereka bisa mendaftar. Pastinya saya tidak hafal, 700 berapa,” katanya.
Secara garis besar, sudah bisa terlihat berapa jumlah guru yang belum bisa mendaftar.
"Sekarang baru dilakukan verifikasi. Iya, pendataan kemarin waktu pendaftaran. Ya, sudah otomatis terdata, yang tidak bisa mendaftar berapa. Itu nanti harus bagaimana, menunggu dari pusat,” katanya.
Ditanya terkait jumlah guru honorer yang memiliki masa kerja kurang dari dua tahun di Rembang, sampai dengan kemarin pihaknya juga belum bisa menyampaikan.
Sebab, Dindikpora perlu melihat laporan dari masing-masing sekolah. “Belum, belum selesai pendataannya. 'Kan harus laporan setiap sekolah kami minta laporan semua. Ini lagi proses,” pungkasnya.
- NGOPI Berhasil Kuak Rahasia Kecantikan Bersama Dr. Ratih Nuryanti
- Tim Dinparta Dan Satpol PP Serbu Pujasera Demak
- Pedagang Rod As Kadilangu Serbu Jepara Dan Berkolaborasi Emas Dengan Dinparta Demak