'Ngaku' Membully Teman Sekolah, Sinoeng Justru Bangga Pengakuan 2 Siswa SMP Negeri 9 Salatiga

Penjabat (Pj) Wali Kota Salatiga, Sinoeng N Rachmadi merasa kagum dan bangga atas pengakuan kesalahan dari dua orang murid SMP Negeri 9 Salatiga, Renata dan Demas.


Pasalnya, mereka sempat melakukan aksi bullying di dalam sekolah kepada sesama teman sekolahnya.

"Ada hal yang membanggakan sekaligus menggembirakan, anak-anak bisa inisiatif mengambil  kesempatan waktu untuk mengungkapkan pendapat dan berani mengakui kesalahan yang sudah pernah diperbuatnya di masa yang lalu," kata Sinoeng usai menghadiri Deklarasi Anti Perundungan yang digelar di Halaman Sekolah SMP 9 Salatiga, Jum'at (23/06).

Kedua siswa itu, disebutkan pernah memanggil nama orang tua dari temannya. Namun karena sadar itu salah, mereka saling meminta maaf. 

"Saya salah saya minta maaf, ini keren sekali," ucap Sinoeng.

Orang nomor dari di lingkungan Pemkot Salatiga itu berharap, apa yang dilakukan kedua siswa SMP 9 Salatiga akan menjadi inspirasi bagi setiap murid di sekolah ini untuk menjauhi atau tidak melakukan perbuatan serupa.

"Hal ini akan menjadi inspirasi bagi yang lain untuk tidak melakukan bullying, dan biasanya bullying itu diawali dengan hal-hal yang kecil dan akan meningkat pada pembullyan dengan hal  yang lain," tambahnya.

"Maka hari ini hormati dan hargai  teman kamu, sopan santun dan hormati bapak ibu guru. Insyaallah semua akan baik baik saja, kalau melihat dan ada kasus untuk segera ditindaklanjuti dan segera laporkan ke guru. Jangan diselesaikan sendiri tapi diselesaikan bersama orang tua harus dilibatkan pula," lanjut dia.

Ada sebuah nilai dan tatanan dalam hubungan antar murid dengan guru, murid dengan temannya akan menjadi kenangan dan nostalgia dengan pembelajaran dari guru yang menarik.

Sekarang ini ditegaskannya tidak perlu jaim, jaga image tetapi harus jaga perasaan.

"Yang terpenting adalah bisa jaga perasaan. Orang harus bisa menghargai perasaan orang lain," tambahnya.

Pj. Wali Kota juga berkesempatan memberikan sebuah hadiah handphone kepada Renata dan kepada salah satu guru favorit yakni Ibu Dewi Yuliana, guru matematika SMP 9 Salatiga.