Pengusir Burung Berbasis Panel Surya dinobatkan menjadi produk inovasi terbaik kedua dalam ajang Lomba Kreativitas dan Inovasi Masyarakat (Krenova) Tingkat Kota Salatiga tahun 2022.
- Selang Sehari Pindah Arsip, 2 Atap Ruang SD Negeri Gedangan Grobogan Ambrol
- Mendikdasmen Mu’ti Akan Kembali Berlakukan Penjurusan SMA
- Amar dan Maulana: Putra Rembang Lolos Final Olimpiade Jaringan MikroTik 2024
Baca Juga
Inovasi ini diangkat tim mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika – Fakultas Sains dan Matematika (FSM) Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW).
Personil Tim terdiri dari Ketua, Tri Sunarno S.Si, dengan anggota Fisya Tari Mindarningtyas mahasiswa Program Studi Fisika dan Yosua Aditya Wartanto
Disampaikan Tri Sunarno, selaku ketua tim, inovasi Nggusah mengatakan, Krenova adalah bentuk apresiasi kepada mitra dan inovator yang secara nyata mendukung dalam memajukan produk inovasi untuk masyarakat luas yang diadakan oleh Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah (Bappeda) Kota Salatiga.
"Ide 'Nggusah' muncul ketika melihat petani yang mengusir burung dengan alat seadanya. Idenya didapatkan waktu jalan-jalan ke desa wisata Sitalang, Kauman Kidul, Kota Salatiga," kata Tri Sunarno ditemui di Laboratorium FSM hari ini, Senin (29/08).
Disana petani mengusir burung dengan orang-orangan sawah atau bendera putih. Jadi kita ingin membuat inovasi yang nantinya akan membantu petani supaya mengusir burung tidak perlu lagi menggunakan tenaga manusia.
Pihaknya berencana memproduksi alat ini ke depan.
"Karena itulah segala sesuatunya kami lebih mantapkan lagi supaya dapat berfungsi optimal," imbuhnya.
Selain itu, Yosua menambahkan bahwa ide ini juga merupakan solusi ketahanan pangan masyarakat.
"Menurut saya, Indonesia perlu mempertahankan konsistensi hasil panen agar kebutuhan pangan tercukupi. Tapi dalam budi daya padi ada kendala yang dihadapi, salah satunya hama burung pipit. Oleh karena itu perlu adanya inovasi untuk membantu petani dalam mengatasi masalah hama burung pipit," tambahnya.
Dirancang selama kurang lebih tiga bulan, 'Nggusah' memanfaatkan tenaga surya untuk menggerakkannya.
Ada pun 'Nggusah' adalah alat terdiri dari panel surya, susunan elektrik, dan wadah untuk menopang sel surya dan susunan elektronik.
"Setelah menekan tombol, maka rumbai-rumbai dan bunyi-bunyian yang terpasang pada alat ini akan berbunyi dan dapat mengusir burung pipit hingga luas sawah 2000 meter," bebernya.
Cerita serupa disampaikan Fisya. Ia menyatakan perasaan syukurnya dapat mengikuti kejuaraan lomba Krenova ini.
"Senang sekali karena ini pengalaman pertama tapi langsung dapat juara dua. Semoga alat ini bisa digunakan para petani yang memiliki permasalahan hama burung pipit sehingga hama dapat berkurang dan panen menjadi lebih optimal," tuturnya.
Menjadi bagian dari perlombaan Krenova, Yosua dan timnya mengaku mendapatkan pengalaman dan pembelajaran baru.
"Kami mengikuti lomba kreativitas dan inovasi yang bisa melatih kami untuk berpikir kritis dan peka terhadap keadaan lingkungan sekitar dan mampu memberikan solusi dengan menerapkan konsep sains didalamnya," ungkapnya.
Saat ini, tim Krenova dari UKSW tengah mempersiapkan diri untuk mengikuti lomba di tingkat selanjutnya yaitu di tingkat provinsi pada bulan September mendatang.
Berbagai persiapan terus dilakukan, diantaranya adalah memantapkan alat yang sudah mereka dan membuat laporan dari inovasi tersebut.
- Kenalan dengan Guru, Pj Bupati Kudus 'Ditodong' Janji Perjuangkan Nasib PPPK
- Dinas Pendidikan Fasilitasi Pembuatan Surat Keterangan Lulus untuk Ijazah Rusak Akibat Banjir
- Penelitian Unpand, Indeks Gemar Membaca di Kota Salatiga Meningkat