Tenaga pemasar Prudential Syariah Tuty Kusniaty boleh berbangga hati atas pencapaian karier selama puluhan tahun berkiprah. Saat dunia dihantam badai Covid-19 dia justru meraih tingkat tertinggi sebagai Court of The Table (COT).
- TPID Jateng Jajaki Kerjasama Antar Daerah
- Penetapan UMK Tunggu Pemerintah Pusat Putuskan Upah Provinsi
- Banyak Jadi Pelaku UMKM, Puluhan Perempuan di Desa Talunombo Dilatih Kewirausahaan
Baca Juga
Tenaga pemasar harus mengumpulkan akumulasi premi di atas Rp1 M dalam periode satu tahun untuk meraih level tersebut.
“Saat pandemi saya mulai dicari masyarakat dan mereka memilih full coverage saat terjadi pandemi Covid-19 tahun 2020,” kata Tuty, di Kota Semarang, belum lama ini.
Sebelum menapaki COT, Tuty tercatat 15 kali masuk dalam kualifikasi Million Dollar Round Table (MDRT).
“Untuk menjadi COT, tenaga pemasar harus bisa mengumpulkan premi tiga kali MDRT,” ucap dia.
Situasi dunia tak menentu ini membuatnya bersyukur. Kilas balik menekuni pemasar selama hampir 23 tahun banyak sekali pengalaman dirasakan.
“Kadang diterima dengan baik kadang sebaliknya. Tapi, saya terus berusaha menyakinkan calon peserta,” ujar perempuan asal Solo ini.
Salah satu upaya menekuni profesi ini Tuty selalu memastikan seluruh informasi terkait produk, polis maupun layanan dapat tersampaikan dengan jelas dari proses awal ketika ingin membeli produk hingga saat terjadi klaim.
“Keseluruhan proses ini merupakan bentuk komitmen untuk selalu mengutamakan kebutuhan peserta,” terang dia.
Alhasil, Tuty lantas meningkatkan kapasitas diri melalui pelatihan terkait produk syariah, wawasan hingga aturan-aturan terbaru.
Hal ini ia lakukan untuk dapat memberikan edukasi literasi dan inklusi kepada para peserta agar semakin paham dengan kebutuhan perencanaan keuangan sesuai dengan kebutuhan para peserta.
“Saya juga aktif bertanya ke dokter agar semakin memahami kondisi kesehatan pasien untuk membantu kebutuhan para peserta dan keluarga terproteksi perlindungan kesehatan,” terang dia.
Tuty pernah membantu satu peserta pria berusia 58 tahun dari Solo yang mengalami autoimmune. Saat itu kondisi trombosit terus menurun drastis dan cukup mengkhawatirkan. Peserta dibawa dari rumah sakit di Solo untuk mendapatkan perawatan lebih intensif di Rumah Sakit Siloam di Surabaya.
Dia pendampingan menyeluruh bagi peserta. Mulai dari mencari informasi rumah sakit di Solo dan Surabaya untuk penanganan sang peserta, membantu mengurus seluruh administrasi perpindahan dari rumah sakit Solo ke Surabaya secara cepat, membantu pemesanan ambulans, hingga pengobatan di Rumah Sakit Siloam di Surabaya.
Saat ini, sang peserta telah kembali sehat dan beraktivitas kembali secara normal. Seluruh biaya pengobatan, rawat inap, hingga pemesanan ambulans ditanggung Prudential.
Bagi dia, membantu para peserta dan keluarga merupakan wujud dedikasi dalam memastikan peserta dan keluarga mendapatkan perlindungan dan pelayanan terbaik dari berbagai potensi risiko timbul.
- Libur Nataru, Penjualan BBM di Grobogan Meningkat 8 Persen
- BPJS Kesehatan Surakarta Buka di Mal Pelayanan Publik Sukoharjo
- KAI Ingatkan Penumpang Segera Vaksin Booster